- Mantan penyerang timnas Indonesia, Rochi Putiray kini berkecimpung dalam pengembangan sepak bola putri.
- Rochi Putiray yakin sepak bola putri Indonesia bisa lebih cepat berprestasi ketimbang pria.
- Rochi Putiray berharap PSSI lebih serius dalam pengembangan sepak bola putri Indonesia.
SKOR.id - Mantan penyerang timnas Indonesia, Rochi Putiray saat ini aktif dalam pengembangan sepak bola putri mulai dari usia dini hingga senior.
Sosok yang saat aktif bermain dikenal nyentrik itu, memiliki tekad kuat menjadikan sepak bola putri Indonesia bisa berprestasi.
Ia yakin bahwa sepak bola putri Indonesia lebih berpeluang mencatatkan prestasi di ajang internasional dibanding sepak bola pria.
"Jika federasi bisa membuka mata dengan lebih jeli, bisa melihat ke depan lebih baik, perkembangan sepak bola putri yang sedang naik, kita punya peluang lebih besar untuk bisa berprestasi," kata Rochi.
Menurutnya, meski sepak bola putri Indonesia masih dua sampai tiga tingkat di bawah tim Eropa dan Asia, paling tidak kesenjangan dengan tim di Asia Tenggara tak terlalu signifikan.
Artinya, jika dikembangkan lebih serius, sepak bola putri akan bisa bersaing dan bahkan mencetak prestasi dam waktu yang tidak lama.
"Kalau di sepak bola pria itu kita sudah tertinggal jauh. Bahkan dari sektor pembinaan usia dini sampai klub itu kita sudah kalah jauh dari tim-tim Asia tenggara bahkan," ucap Rochi.
"Tapi kalau sepak bola perempuan itu saya pikir masih sama, selevel karena perhatian federasi negara-negara lain juga belum sepenuhnya," ia menambahkan.
Rochi yang saat ini menangani tim sepak bola putri Jakarta mengatakan bahwa federasi harus melihat kesempatan saat ini sebagai peluang.
Ia menjelaskan, dirinya sama sekali tak membedakan cara melatih tim sepak bola putri atau pria. Justru menurutnya, melatih pemain putri diakuinya lebih mudah.
"Rata-rata kalau tim perempuan itu kan ngelatihnya lebih banyak dari dasar. Itu mereka lebih nol daripada yang pria," kata Roci.
"Tapi enggak tau kenapa ngelatih perempuan itu lebih mudah karena mereka benar-benar dari nol, jadi apapun instruksi yang diberikan jadi mereka mau belajar dengan serius."
Lebih lanjut disebutkan jika pria, mereka sudah masuk Sekolah Sepak Bola (SSB) lebih dulu yang cara melatihnya berbeda-beda.
"Nah dengan beda beda itu yang membuat susah buat berkembang pemain prianya. Karena mereka sudah punya prinsip," Rochi menambahkan.
"Sudah punya karakter yang di mana ada yang bertolak belakang dengan pelatih baru, mereka rata-rata tidak mau belajar. Jadi itu yang susah sebenarnya."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Fitur Kiprah Lainnya:
Kiprah: Denny Rumba, Asah Teknik Sekaligus Membangun Karakter Pemain Usia Dini
Kiprah: Khair Rifo, dari Bandung untuk Timnas Indonesia dan Piala Dunia U-20