- Gelandang timnas U-19 Indonesia, Luah Mahesa menceritakan alasan di balik keputusannya menjalani gaya hidup sebagai vegan.
- Luah Mahesa meyakini bahwa menjadi vegan adalah salah satu upaya untuk ikut menyelematkan lingkungan.
- Padahal, Luah Mahesa sangat menyukai masakan khas Minang, terutama rendang, yang menjadi makanan populer di Indonesia, bahkan dunia.
SKOR.id – Gelandang timnas U-19 Indonesia keturunan Jerman, Luah Fynn Jeremy Mahesa, ternyata menjalani gaya hidup sebagai vegan walau sebenarnya suka rendang.
Sebagai informasi, vegan merupakan gaya hidup yang tak mengonsumsi segala bentuk makanan yang berasal dari hewani.
Pemain berdarah Indonesia dan Jerman ini menceritakan hal itu saat berbincang dengan Skor.id dalam sebuah program bertajuk “Dine with Viola”.
Padahal, pemain yang sebentar lagi merayakan ulang tahunnya yang ke-18 itu sebelumnya sangat akrab dengan makanan khas Minang.
Sebagai informasi, ayah kandung Luah Mahesa berasal dari Bukittinggi, Sumatera Utara.
Daerah ini memang terkenal dengan masakan yang paling populer di Indonesia, yakni masakan khas Minang.
Sebelum menjadi vegan, ia mengaku sering menyantap makanan khas Minang itu saat berkunjung ke Indonesia.
Namun, pilihannya kini jadi terbatas akibat menjalani gaya hidup sebagai vegan. Ia tak bisa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging.
“Saya sering makan masakan Padang saat di sana. Namun sekarang, saya tidak bisa makan itu lagi. Karena sekarang, saya memilih jadi vegan,” ujar Luah Mahesa.
“Namun, saya bisa mencoba variasi masakan Padang yang terbuat dari sayuran,” ia menambahkan.
Luah bercerita, dia sudah mulai menjalani hidup sebagai vegan sejak bulan Juli tahun lalu, tepatnya setelah ulang tahunnya yang ke-18.
Diapun memiliki sejumlah alasan yang melatarbelakangi keputusannya menjalani gaya hidup semacam ini.
“Alasan pertama untuk menyokong kebutuhan berolahraga, terutama sepak bola. Saya melihat banyak pesepak bola menjalani gaya hidup vegan,” ujar Luah Mahesa.
“Misalnya, Hector Bellerin dari Arsenal dan Serge Gnarby dari Bayern Munchen. Mereka selalu bilang mereka lebih kuat, lebih bugar, dan tidak gampang lelah,” ia menambahkan.
Selain alasan kesehatan, pemain yang pernah menimba ilmu bersama klub divisi bawah Liga Jerman, Bonner SC itu juga memiliki alasan ideologis.
Menurut dia, vegan merupakan salah satu gaya hidup yang berangkat dari etika manusia untuk menghargai makhluk hidup lain, utamanya binatang.
Bagi Luah Mahesa, vegan meyakini bahwa prinsip semacam ini merupakan salah satu upaya manusia untuk ikut menyelamatkan lingkungan.
“Saya juga merasa tidak ada cara yang lebih mudah untuk menyelamatkan lingkungan daripada menjadi vegan,” ujarnya.
“Karena, kami akan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan jika mengurangi makanan dari produk hewani,” ucap Luah Mahessa melanjutkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Timnas U-19 Indonesia:
Bek Timnas U-19 Indonesia Komang Teguh Resmi Dikontrak Borneo FC Berdurasi Lama
5 Wonderkid Eropa yang Bisa Tampil di Piala Dunia U-20, Calon Lawan Timnas U-19 Indonesia