- Fisioterapis Persebaya Surabaya, Anggara Dwi Samudra, sukses mengantongi lisensi FIFA saat Liga 1 sedang tidak bergulir.
- Kursus FIFA Diploma in Football Medicine diambil Anggara Dwi Samudra sejak 2018, saat dirinya masih di Persebaya U-19.
- Anggara Dwi Samudra sempat menghentikan kursus FIFA yang diikuti sebab sibuk bersama Persebaya dan ada kendala bahasa.
SKOR.id - Mandeknya gelaran Liga 1 memberi berkah tersendiri untuk Fisioterapis Persebaya Surabaya, Anggara Dwi Samudra.
Tanpa aktivitas tim karena Persebaya tak melakoni laga Liga 1 membuat Anggara Dwi Samudra memiliki banyak waktu luang.
Anggara Dwi Samudra pun memaksimalkan kesempatan lowong tersebut dengan menyelesaikan kursus kepelatihan yang diikutinya.
Anggara Dwi Samudra akhirnya lulus dari kursus FIFA Diploma in Football Medicine, yang sudah diikutinya sejak 2018.
Kepada laman resmi Persebaya, ia berbagi ceritanya yang lulus lisensi FIFA selagi Liga 1 mandek, atau tidak bergulir.
"Jadi dulu itu mulainya pas 2018. Pas masih jadi fisio Persebaya U-19. Kenapa kok mendaftar, karena mikirnya mungkin bisa naikin value saya sendiri," ucapnya.
"Secara itu kan dapat sertifikat langsung dari FIFA. Waktu itu masih berandai-andai jika naik ke tim senior," ia melanjutkan sembari terbahak.
Namun siapa sangka, kursus FIFA Diploma in Football Medicine rupanya sulit untuk dijalani Anggara Dwi Samudra, terutama perihal waktu.
Lelaki yang akrab disapa Sam itu kesulitan membagi waktu, walaupun kursus pengambilan lisensi FIFA dilakukan secara daring.
Bahasa juga menjadi kendala, sebab sepenuhnya memakai bahasa Inggris, hingga akhirnya menunda kursus yang dijalani.
Kursus FIFA Diploma in Football Medicine memang berstandar internasional maka bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris.
"Waktu itu ternyata gak semulus yang dikira, banyak berat ke kerjaannya daripada ikutin course. Tahun 2019 itu saya juga lagi cari beasiswa LPDP buat S2," ucapnya.
"Apalagi yang paling sulit semua materi dan ujian pakai bahasa Inggris. Sempat puyeng saya," Anggara Dwi Samudra melanjutkan.
Sekarang, kursus berhasil dirampungkannya. Tepatnya pada November 2020, kala rencana melanjutkan Liga 1 gagal terealisasi.
Banyak ilmu baru yang ia dapatkan, termasuk divisi medis dalam sepak bola di Indonesia yang dinilainya masih jauh tertinggal dari Eropa.
Jersi Baru Selangor FC Terinspirasi Kejayaan 1986 yang Ada Pemain Indonesia https://t.co/wqTCmgOb2s— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 3, 2021
Sam pun berharap bisa ikut membantu sepak bola Tanah Air untuk mengejar ketertinggalan dengan terus mengembangkan ilmu dan kemampuannya.
"Dari course itu aku menyimpulkan kualitas tim medis di luar sana itu (Eropa dan negara lain) pasti lengkap dan detail," katanya.
"Mereka memang punya fasilitas, keahlian dan kompetensi," lelaki yang baru membuka klinik praktik fisioterapi itu memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga Berita Persebaya Lainnya:
Persebaya Berniat Pertahankan Komposisi Tim, Aji Santoso Minta Pemain Bersabar