- Satu tahun sudah Alfin Lestaluhu, pemain timnas U-16 Indonesia, meninggal.
- Alfin Lestaluhu meninggal dunia akibat infeksi otak pada 31 Oktober 2019.
- Alfin Lestaluhu di mata pemain timnas U-16 adalah muazin yang merdu.
SKOR.id - Tepat hari ini satu tahun yang lalu, Indonesia kehilangan salah satu pesepak bola muda potensial, bek sayap timnas U-16 Indonesia, Alfin Farhan Lestaluhu.
Pemain asal Tulehu ini menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta pada 31 Oktober 2019, dalam usia 15 tahun di RS Harapan Kita, Kamis tengah malam.
Alfin Lestaluhu yang saat itu manjadi langganan timnas U-16, meninggal akibat infeksi otak atau istilah medisnya, Encephalitis, dengan hypoalbumin.
Ose (yang dalam bahasa Ambon artinya kamu), begitu rekan-rekan timnas U-16 memanggil Alfin. Walau berusia pendek, kenangan akan Alfin cukup dikenang.
Pelatih timnas U-16, Bima Sakti, dan sejumlah pemain, senantiasa mendoakan Alfin. Doa-doa pendek berdasarkan kepercayaan, selalu dilantunkan.
Bahkan, dalam setiap pertandingan yang dimainkan timnas U-16, termasuk saat uji coba melawan Uni Emirat Arab U-16, nomor punggung 2 dengan nama Alfin, dibawa.
Mendiang Alfin Lestaluhu merupakan pemain andalan Bima Sakti di timnas U-16. Saat Piala AFF U-15 2019 dan Pra Piala Asia U-16 2020, Alfin jadi pilar penting bek kanan.
Alfin meninggalkan begitu banyak kenangan, cerita, dan prestasi. Ia dekenal sebagai sosok yang sangat bersahabat, religius, dan menjadi contoh baik bagi rekan-rekannya.
Bagi rekan-rekannya, Alfin adalah sosok muazin atau pengumandang azan yang baik. Kini peran muazin timnas U-16 telah diambil alih rekannya yang lain.
Rekan satu kamar Alfin saat timnas U-16 menjalani pemusatan latihan, Ahmad Athallah Araihan, bahkan masih merasakan kesedihan yang cukup mendalam.
Tidak hanya kehilangan sosok Alfin, Athallah juga akan sangat merindukan bagaimana Alfin menjadi contoh baik bagi rekan-rekannya yang lain.
Athallah merupakan teman yang paling sering sekamar dengan Alfin. "Dia orang yang selalu mengingatkan hal-hal baik," kata Athallah.
Muhammad Valeroen, juga memiliki kenangan bersama Alfin. Cerita itu ia dapat selepas Indonesia menghadapi Cina dalam partai terakhir Pra Piala Asia U-16 2020.
"Kami sangat gembira sekali saat itu. Setelah melawan Cina, saya, Wahyu Agung, dan Wahyu Pratama, main ke kamar Alfin," Valeroen menceritakan.
"Saat itu kami makan bersama, kebetulan saya membawa pempek. Dia sangat suka. Kami sampai tertidur berempat di karpet tidak di atas kasur," ucap Valeroen.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Timnas U-16 Indonesia Lainnya:
Bima Sakti Cari Pemain untuk Timnas U-16 dari Garuda Select III
Penyerang Timnas U-16 Indonesia Tak Patah Arang Walau Dua Kali Dikalahkan UEA U-16
Pelatih Diklat Persib Pantau Perkembangan Anak Asuhnya di Timnas U-16 Indonesia