- Sepekan memimpin latihan Arema FC, satu hal yang menggelitik hati pelatih Carlos Carvalho de Oliveira adalah terkait venue latihan tim.
- Carlos menyebut tempat latihan berpindah-pindah atau sulit didapatkan sehingga hal itu tidak baik untuk program latihan tim.
- Dalam sejarah kompetisi domestik di Indonesia, hanya Pelita Jaya, Bontang FC (Pupuk Kaltim), dan Bhayangkara FC yang memiliki lapangan latihan dan venue homebase sendiri.
SKOR.id - Sepekan mendampingi latihan para pemain Arema FC, ada satu hal yang menggelitik hati pelatih Carlos Carvalho de Oliveira, yakni terkait venue latihan tim.
Kesulitan mencari lapangan untuk berlatih timnya jelang menghadapi lanjutan Liga 1 2020, menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih berkebangsaan Brasil itu.
"Terkadang kami harus berebut lapangan latihan dengan pihak lain, ini jelas tidak baik. Saya berharap suatu saat Arema bisa mempunyai lapangan latihan sendiri, agar kami bisa bekerja tanpa mengubah program karena tempat latihan berpindah-pindah," kata Carlos de Oliveira.
"Sejauh ini program latihan terkendala karena sulitnya mencari lapangan untuk berlatih," ujar Carlos.
Carlos sudah mendampingi latihan Ridwan Tawainella dan kawan-kawan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (18/9/2020).
Sehari kemudian, lokasi latihan berpindah ke Lapangan Balearjosari, Kota Malang, Sabtu (19/9/2020).
Begitu pula ketika pelatih asal Brasil tersebut mulai menerapkan latihan sehari dua kali, pagi dan sore. Latihan Senin (21/09/2020) pagi digelar di Universitas Brawijaya (UB) Sport Center untuk fitness, sementara sore hari rencananya mencoba taktik di lapangan.
Akan tetapi rencana tersebut gagal dan Carlos harus memindahkan latihan Arema FC ke lapangan futsal lantaran tak mendapatkan venue.
"Kebutuhan tim profesional akan lapangan latihan sendiri cukup mendesak. Tidak baik bagi tim pelatih jika kami harus mengganti program latihan karena lapangan latihan yang tiba-tiba saja tidak bisa dipakai," tutur Carlos.
"Program latihan bisa kacau. Saat ini kami tidak punya banyak waktu untuk persiapan, karenanya kami butuh lapangan untuk mematangkan taktik," ucap mantan asisten Ramiro Blacut Rodriguez (2004-2005) di timnas Bolivia tersebut.
Problem tim Liga 1 di Indonesia tak memiliki lapangan latihan dan homebase sendiri bukan hanya dihadapi Arema.
Tetapi juga dihadapi mayoritas tim-tim di Tanah Air dalam 90 tahun usia sepak bola negeri ini.
Kebanyakan tim Indonesia masih berpindah-pindah lapangan latihan dan menyewa homebase milik pemerintah daerah atau provinsi dan swasta. Selebihnya, sebatas mendapat hak kelola ataupun sewa pakai venue "plat merah" dalam jangka waktu tertentu.
Dalam sejarah kompetisi domestik di Tanah Air, hanya beberapa tim yang memiliki lapangan latihan dan venue homebase sendiri. Sebut saja Pelita Jaya, Bontang FC (Pupuk Kaltim), dan Bhayangkara FC.
Sejatinya tanggal 18 Januari 2020, manajemen tim Singo Edan menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, untuk membangun area training camp lengkap.
Namun training camp di kawasan Kampus ITN, Lowokwaru, Kota Malang yang pembangunannya dimulai medio Mei 2020 batal lantaran mewabahnya virus corona (Covid-19) di Tanah Air, termasuk kawasan Malang Raya, hingga saat ini.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Arema FC Lainnya:
Nasib Elias Alderete dan Matias Malvino di Arema FC Masih Misteri
Ada Kendala Lapangan, Pelatih Arema FC Ajukan Permohonan ke Manajemen
Kushedya Hari Yudo Pasrah, Walau Punya Alasan Tak Ingin Tinggalkan Arema FC