- Dadang Iskandar sempat menjalani dua karier kepelatihan, sepak bola dan futsal, secara bersamaan.
- Nama Dadang Iskandar berkibar bersama Persitara Jakarta Utara, namun banting setir ke futsal karena almarhum Ronny Pattinasarany.
- Dadang Iskandar bisa dibilang sebagai salah satu pelatih futsal senior tersukses di Indonesia.
SKOR.id - Dadang Iskandar bisa dibilang sebagai salah satu pelatih futsal tersukses di Indonesia. Berbagai gelar juara telah diraih pria kelahiran Jakarta, 2 Desember 1966, itu mulai dari level domestik hingga internasional bersama klub maupun timnas futsal Indonesia.
Namun siapa sangka, kesuksesan Dadang Iskandar di bidang futsal diawali karena ketidaksengajaan. Dadang Iskandar saat ini lebih dikenal sebagai pelatih futsal senior.
Padahal, Dadang mengawali karier sebagai pelatih sepak bola. Tepatnya pada periode 2000-2002, ia mulai melatih tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Indonesia Muda yang bermarkas di Jakarta Utara.
Dua tahun menimba pengalaman sebagai pelatih usia muda, Dadang Iskandar dipercaya mendampingi Slamet Pramuji, Solekan, dan Ronny Pattinasarany sebagai asisten pelatih Persitara Jakarta Utara pada 2003.
Setahun kemudian (2004), Dadang naik kelas dan dipercaya menjadi pelatih kepala Persitara.
Karier Dadang Iskandar terbilang sukses. Persitara yang saat itu berkompetisi di Divisi Dua (Liga 3 saat ini), berhasil promosi ke Divisi 1 (Liga 2).
Hebatnya, pada 2005 Dadang Iskandar juga berhasil membawa Persitara promosi ke Divisi Utama (Liga 1).
Akan tetapi, lantaran terbentur lisensi kepelatihan, Dadang akhirnya hanya menjadi asisten pelatih saat Persitara tampil di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air mulai 2006.
Pada tahun tersebut pula, Dadang mulai "melirik" futsal sebagai alternatif kariernya.
Almarhum Ronny Pattinasarany-lah yang kemudian memperkenalkan Dadang Iskandar dengan dunia futsal.
"Waktu menjadi asisten Om Ronny saya dikenalkan dengan futsal oleh beliau. Karena dulu hanya ada dua pelatih yang punya lisensi AFC, salah satunya Om Ronny. Saya banyak ngobrol dengan beliau soal futsal," ujar Dadang kepada Skor.id.
Selain menjadi asisten Ronny Pattinasarany di Persitara, Dadang kerap diminta membantu almarhum saat menggelar coaching clinic futsal.
Saat itu, futsal belum terlalu digandrungi oleh banyak orang khususnya anak muda seperti saat ini.
"Om Ronny menggelar coaching clinic futsal, saya ikut bantu beliau. Mungkin itu pertama kalinya coaching clinic futsal di Indonesia, itu Om Ronny yang mengadakan," ujar Dadang.
"Om Ronny kalau ke mana-mana pasti bawa bola futsal untuk dibagi-bagikan kalau ketemu anak-anak. Dia seperti dutanya futsal dari AFC. Untuk memperkenalkan futsal lebih luas di Indonesia," ia menambahkan.
Hingga 2010, Dadang menjalani karier sebagai pelatih futsal dan sepak bola secara bersamaan.
Pagi ia melatih sepak bola, siang futsal, dan sore kembali ke sepak bola. Begitu saja rutinitas yang ia jalani setiap hari.
Namun hatinya kemudian harus memilih salah satu, antara sepak bola atau futsal. Antara cinta pertama dan hobi barunya.
Pada 2010, Dadang mantap fokus di futsal untuk membesarkan IPC Pelindo II, klub futsal yang sudah ia latih sejak 2006.
Kendati demikian, pada 2013 Dadang sempat kembali ke sepak bola sebagai asisten di Persitara, namun hanya berlangsung setengah musim kala itu.
"Karena ada ketidakcocokan dengan manajemen akhirnya saya mundur," katanya.
Rezeki memang tidak ke mana, ujar-ujar itu cocok untuk karier Dadang.
Setahun setelah itu, bermodal sejumlah prestasi yang ia ukir bersama IPC Pelindo, di antaranya juara Liga Futsal Indonesia pada 2011 dan 2012, Dadang mendapat panggilan untuk menangani timnas futsal Indonesia pada 2014.
"Saat itu saya ada audiensi buat pelatih timnas. PSSI langsung yang seleksi. Kebetulan tim teknisnya itu ada Benny Dollo dan Joko Driyono juga," kata Dadang.
Pada tahun pertamanya menukangi timnas futsal Indonesia, Dadang membawa Indonesia menempati posisi keempat pada Piala AFF Futsal 2014 di Malaysia.
Capaian terbaik Dadang Iskandar di timnas futsal adalah saat menjadi runner-up pada CFA Tournament Futsal International di Cina pada 2016 yang menjadi #KebanggaanIndonesia.
Perkembangan futsal di Indonesia dalam 10 tahun terakhir memang terbilang pesat.
Lapangan futsal saat ini ada di mana-mana. Masalahnya, dikatakan Dadang Iskandar, tinggal bagaimana mengolah futsal bisa menjadi industri yang bisa memberikan kontribusi buat semua pihak, baik itu pemain, pelatih, atau tim itu sendiri.
"Nah yang paling penting sekarang itu membangun kepercayaan, salah satunya dengan prestasi. Dengan prestasi, orang pasti akan melirik, artinya semua bisa di blow up misal di sosial media bisa gencar," kata Dadang soal perkembangan futsal saat ini.
"Untuk itu, paling penting sekarang futsal Indonesia harus terus berprestasi supaya jangan ada di bawah bayang-bayang sepak bola. Saya tidak ingin menyabut futsal anak tiri. Karena bagaimana pun futsal itu di bawah federasi sepak bola. Jadi bisa memberikan efek positif bagi federasi kita, futsal harus ambil bagian dalam hal prestasi," Dadang Iskandar memungkasi.
Tulisan ini merupakan bagian dari rangkaian tulisan edisi khusus futsal untuk #KebanggaanIndonesia.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Futsal Lainnya:
Kensuke Takahashi Segera Tiba, Ini Agenda untuk Timnas Futsal Indonesia
Manajer Timnas Futsal Indonesia Ambil Sisi Positif Perubahan Jadwal Piala Asia Futsal 2020
Setelah Sempat Diundur, Piala Futsal Antarklub Asia 2020 Kembali Dibatalkan