- Seperti kebiasaan suporter pada klub idola masing-masing, The Jakmania juga menemani Persija Jakarta bertandang.
- Perjalanan tandang bukan hanya di Indonesia, tapi juga ke luar negeri.
- Ini kisah perjalanan The Jakmania Kalideres menemani Persija main di Vietnam pada 2018.
SKOR.id - Mengenal Persija sejak 2001 atau ketika juara, saya mulai menyaksikan langsung pertandingan mereka pada 2003.
Pada saat itu pula saya bergabung dengan The Jakmania Koordinator Wilayah Kalideres. Kebetulan saya lahir dan besar di Kalideres, Jakarta Barat.
Pada 2018, Persija berhak mengikuti ajang Piala AFC. Macan Kemayoran akan menghadapi wakil dari Malaysia, Singapura, dan Vietnam secara kandang-tandang.
Sebagai suporter, saya ingin hadir dalam salah satu laga tandang. Pilihan jatuh pada Vietnam.
Pemilihan Vietnam tak lepas dari tanggal kelahiran The Jakmania Kalideres, 7 Maret. Pertandingan berlangsung sehari sebelumnya, 6 Maret 2018.
Itu sebabnya saya menjadikan laga tandang Persija melawan Song Lam Nghe An di kota Vinh sebagai kado istimewa ulang tahun bertajuk "Celebrate Kami17uara".
Saya mulai menyusun rencana keberangkatan ke kota Vinh di Vietnam. Letaknya agak jauh dari ibu kota Vietnam, Hanoi.
Saya berangkat bersama istri. Keberangkatan dengan pesawat, transit satu hari di Malaysia. Keesokan hari, kami berangkat ke Hanoi dengan menempuh waktu dua jam.
Di Vietnam, saya memesan hotel yang dekat dengan Stadion Song Lam Nghe An --sekitar 3 km.. Namun, kawasan ini ternyata tidak ramah pada sinyal ponsel.
Namun, saya mendapat kejutan bahwa Persija juga menginap di hotel yang sama. Bahkan dua pemain Persija yang sedang bersantai di lobi hotel, Rohit Chan dan Addison Alves terkejut melihat The Jakmania hadir di kota Vinh.
Keesokan harinya, saya mengikuti Persija yang akan mencoba lapangan pertandingan. Saya diantar agen Rohit Chan.
Di stadion, saya berjumpa dengan Bambang Pamungkas yang juga kaget melihat ada The Jakmania. "Wah ada kamu di sini," katanya.
Melihat Stadion Vinh, saya agak heran. Saya menilai stadion ini kurang layak untuk pertandingan Piala AFC, tapi tetap lolos verifikasi.
Di bawah tribune, misalnya, ada lorong yang bisa digunakan masyarakat untuk lewat dengan menggunakan sepeda motor. Panjangnya dari ujung sudut utara hingga selatan.
Selepas Persija mencoba lapangan, saya mendapat kesempatan untuk berfoto bersama sebagai hadiah ulang tahun bagi The Jakmania Kalideres.
Bagi saya ini adalah momen bersejarah karena tidak semua orang bisa mendapat kesempatan seperti ini. Berfoto bersama seluruh pemain dan ofisial tim, termasuk pelatih Persija.
Pada hari pertandingan, ada tiga orang anggota The Jakmania lain yang turut hadir di kota Vinh. Masing-masing dari Cengkareng, Ciledug, dan Jakonline. Mereka menginap di hotel yang sama.
Kami berlima memutuskan jalan kaki ke stadion. Saat pertandingan, dengan kekuatan seadanya, kami tetap bernyanyi untuk memberi semangat kepada Persija. Tentu saja suara kami kalah dari suporter tuan rumah.
Pertandingan pada akhirnya selesai dengan skor 0-0. Artinya Persija pulang dengan satu poin nan berharga.
Saat berada di Bandara Hanoi untuk kembali ke Jakarta, saya sempat memberi jersey ulang tahun The Jakmania Kalideres bertuliskan "Kami17uara" kepada penyerang Persija, Marko Simic
Itulah sepenggal cerita menemani Persija di kandang lawan. Walau jumlahnya tak habis di dua tangan, The Jakmania tetap menemani Persija di manapun.
Ini adalah bukti bahwa Persija tidak akan pernah sendiri.
Catatan Redaksi: Artikel ini adalah bagian dari kelas menulis Skor.id dengan The Jakmania. Penulis adalah Wahyu JB25, anggota The Jakmania Kalideres.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Cerita di Balik Nama Pemain Persija yang Serupa dengan Pesepak Bola Luar Negerihttps://t.co/MNGPkv3yhJ— SKOR Indonesia (@skorindonesia) September 19, 2020
Berita Persija Lainnya:
Tujuh Stadion di DKI Jakarta yang Pernah Digunakan Persija
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, Mulai Fokuskan Latihan Menyerang