- Seto Nurdiyantoro merespons proyek naturalisasi pemain muda asal Brasil yang diproyeksikan PSSI untuk persiapan Piala Dunia U-20.
- Sebetulnya Seto Nurdiyantoro tak alergi dengan naturalisasi, tetapi ajang Piala Dunia U-20 itu seharusnya menjadi panggung bagi pemain lokal.
- Selain itu, Seto Nurdiyantoro juga mengaku lebih bangga jika timnas gagal berprestasi di Piala Dunia U-20 dengan pemain lokal, ketimbang sukses tetapi dibantu pemain naturalisasi.
SKOR.id - Proyek naturalisasi yang tengah disiapkan PSSI untuk menyambut gelaran Piala Dunia U-20 tengah menjadi polemik, belakangan ini. Yang terakhir, muncul lima pemain asing berusia muda asal Brasil yang berlatih bersama sejumlah klub Liga 1.
Beberapa klub mengakui bahwa pemain asal Brasil itu datang sebagai program naturalisasi dari PSSI. Mereka tengah disiapkan untuk memperkuat timnas Indonesia pada gelaran Piala Dunia U-20 tahun depan.
Menanggapi polemik itu, mantan gelandang timnas Indonesia, Seto Nurdiyantoro, menyebut bahwa ajang Piala Dunia U-20 seharusnya menjadi panggung bagi pemain lokal untuk pamer bakat.
Pria yang kini menjadi pelatih PSIM Yogyakarta itu sebetulnya tidak menolak mentah-mentah program naturalisasi dari PSSI. Namun, Seto menegaskan bahwa semestinya PSSI mempercayakan timnas Indonesia kepada pemain lokal saat tampil pada Piala Dunia U-20.
"Saya pikir Piala Dunia U-20 menjadi kesempatan menunjukkan potensi lokal di hadapan sepak bola internasional," kata Seto seperti dikutip Skor.id dari Antara.
"Bukan berarti saya alergi naturalisasi. Namun, saya lebih menyukai pemain-pemain asli Indonesia," ia menambahkan.
Seto menyadari, ada target yang dibebankan PSSI kepada pundak timnas Indonesia pada Piala Dunia U-20, yakni lolos dari fase grup.
Meski terbilang cukup berat, tetapi Seto menilai bahwa hal itu tak seharusnya menjadi alasan untuk menggunakan jasa pemain naturalisasi.
Lagi pula, pelatih yang sukses membawa PSS Sleman promosi ke Liga 1 2019 itu menyebut bahwa kejuaraan antartim kelompok usia muda itu menjadi ajang pembinaan berjenjang.
Dengan kata lain, prestasi bukan menjadi tolok ukur utama dalam pembinaan usia muda, melainkan untuk mengasah kemampuan pemain muda.
Itulah sebabnya, Seto lebih merasa bangga bila timnas U-20 diperkuat pemain lokal meski gagal mencapai target, ketimbang melaju jauh tetapi dibantu pemain naturalisasi.
"Daripada melaju jauh dengan pemain naturalisasi, saya lebih bangga jika timnas diperkuat pemain lokal, meski pada akhirnya tidak lolos dari fase grup," kata Seto
"Sebab, bagi saya tujuan utama timnas kelompok umur bukanlah kemenangan atau prestasi, melainkan bagaimana mengembangkan kreativitas, teknik, taktik, dan meningkatkan kepercayaan diri pemain," ia menambahkan.
Rencana PSSI untuk menggunakan jasa pemain naturalisasi diperkuat dengan hadirnya lima pemain asal Brasil yang merapat ke tiga klub Liga 1.
Kelima pemain tersebut adalah Pedro Henrique Bartoli (Arema FC), Hugo Gilherme Correa (Arema FC), Robert Junior Rodrigues (Madura United), Thiago Apolina (Persija), dan Maike Henrique (Persija).
Arema FC dan Persija Jakarta menyebut bahwa pemain asal Brasil ini didatangkan dengan tujuan untuk dinaturalisasi dan merupakan program dari PSSI.
Di sisi lain, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, membantah bahwa pemain Brasil tersebut yang akan diberi kewarganegaraan Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U-20 2021.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Isu Naturalisasi Pemain Lainnya:
Komisi X DPR RI Kritik PSSI Soal Naturalisasi Pemain untuk Piala Dunia U-20
Naturalisasi Pemain Brasil, Deja Vu Timnas Indonesia 14 Tahun Silam
Isu Naturalisasi Pemain Bisa Merusak Mental Anak Muda Indonesia