- Pengamat sepak bola, Tommy Welly (Bung Towel), menyoroti calon venue Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.
- Bung Towel menganggap pencoretan Yogyakarta sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 adalah tanda tanya besar.
- Gunung Merapi, menurut Bung Towel, bukan alasan gagalkan Yogya calon tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
SKOR.id - Pengamat sepak bola, Tommy Welly, bicara tentang venue Piala Dunia U-20 2021 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Lebih khusus, lelaki yang akrab dikenal dengan Bung Towel, ini menyoroti tentang dicoretnya Yogyakarta sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Pada 3 Juli 2020 lalu, PSSI telah memastikan enam stadion yang dijadikan venue Piala Dunia U-20 2021, seusai rapat dengan Kemenpora.
Tapi, Stadion Pakansari (Bogor) dan Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), yang ada dalam daftar calon tuan rumah penyelenggara tiba-tiba digantikan.
Khusus untuk Stadion Mandala Krida, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut salah satu alasannya karena Gunung Merapi yang aktif.
Menurut Iriawan, FIFA menanyakan situasi di sekitar stadion terkait Gunung Merapi, yang tak bisa dijamin sehingga FIFA mencoret Yogya.
Bagi Bung Towel, pencoretan tersebut merupakan tanda tanya besar. Alasan Gunung Merapi sangat menarik, menggelitik, dan membuat penasaran.
"Piala Dunia U-20 tahun depan memang seksi. Banyak yang tergoda, karena memang sangat menggoda," katanya pada channel Youtube, GOCEK BUNG TOWEL.
"Banyak pihak yang berkepentingan ingin tampil, ingin masuk ke panggung perhelatan turnamen FIFA pertama di Indonesia," ia menambahkan.
Lebih lanjut, Bung Towel menjelaskan bahwa tentu siapa pun tidak akan ada yang mampu menjawab apakah erupsi akan terjadi atau tidak.
Tapi, kehadiran Gunung Merapi sejatinya tidak menjadi masalah sebab sebelumnya FIFA juga kerap menggelar event di tempat yang banyak gunung berapinya.
"Jepang itu punya 112 gunung berapi, Rusia 166, dan Amerika 173 gunung berapi. Uniknya, ketiga-tiganya pernah jadi tuan rumah Piala Dunia," kata Tommy.
"Apakah sebegitunya FIFA melihat gunung berapi sebagai penghalang bagi Yogyakarta?" mantan pengurus PSSI pada era La Nyalla Mattaliti ini menambahkan.
Untuk diketahui, Jepang bersama Korea Selatan adalah tuan rumah Piala Dunia 2002, Rusia pada 2018, dan Amerika pada 1994.
Hal lain yang membuat penasaran pengamat ternama Indonesia itu adalah karena lanjutan Liga 1 2020 dipusatkan di Pulau Jawa, salah satunya di sekitar Yogyakarta.
"Ini (pencoretan Yogya) seolah-olah jadi ambigu. Apa yang menjadi standar FIFA seolah bisa diturunkan ketika standarnya Liga 1," ucap Bung Towel.
"Lalu yang lain juga sebagai informasi, pengetahuan, jarak antara Gunung Merapi ke Yogya itu kurang lebih 30 kilometer. Sedangkan jarak ke Solo 42 kilometer," ia menambahkan.
Menurutnya, kota Solo jika menggunakan asumsi gunung berapi, masuk potensi rawan. "Itu masuk dalam hitungan potensi rawan juga," kata Bung Towel.
Bahkan, Stadion Kapten I Wayan Dipta di Bali yang juga jadi tuan rumah juga rawan, karena ada Gunung Agung yang sama aktifnya dengan Gunung Merapi.
Adapun Mandala Krida digantikan Stadion Jakabaring (Palembang) dan dari enam stadion yang jadi venue, salah satunya adalah Stadion Manahan (Solo).
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Piala Dunia U-20 2021 Lainnya:
Pemain Timnas Malaysia U-19 Ingin Susul Indonesia ke Piala Dunia U-20 2021
Kemenpora dan PSSI Bina Suporter Indonesia untuk Piala Dunia U-20 2021
Piala Dunia U-20 2021: Pemprov Sumsel Anggarkan Rp31 Miliar untuk Renovasi Stadion GSJ