- Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada, Marco Paulo Garcia, menjelaskan duduk perkara penyebab keterlambatan gaji pemain PSS Sleman.
- Menurut Marco Paulo Garcia, jajaran Direksi PT PSS terhambat pada proses perpindahan kepemilikan PSS Sleman yang belum selesai.
- Saat proses pembuatan akta jual beli (AJB) PSS Sleman sudah selesai, jajaran Direksi PT PSS bisa bekerja maksimal.
SKOR.id - PT Putra Sleman Sembada (PSS) akhirnya memberikan penjelasan terkait kabar penunggakan gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim dari PSS Sleman.
Saat dihubungi Skor.id, Minggu (19/7/2020), Direktur Utama PT PSS, Marco Paulo Garcia, menjelaskan duduk perkaranya.
Marco pun menjelaskan penyebab mandeknya pembayaran gaji pemain selama periode Mei dan Juni 2020.
Menurut Marco, belakangan ini PT PSS memang tengah menghadapi kendala internal.
Itu terjadi akibat proses take over atau pemindahan kepemilikan klub berjulukan Elang Jawa tersebut.
Menurut penjelasan Marco, proses pemindahan klub memang tak bisa berlangsung cepat. Ada serangkaian mekanisme dalam transaksi jual beli yang harus dilewati.
Sebelumnya, PSS Sleman telah beralih kepemilikan dari pemilik sebelumnya, Soekeno, ke tangan investor baru, PT Palladium Putra Cemerlang.
Dengan demikian, proses perpindahan itu turut melibatkan pembuatan dokumen akta jual beli (AJB). Sebab, nantinya hal itu berpengaruh pada legalitas perusahaan.
"Kami harus melewati serangkaian proses take over dari pemilik sebelumnya," kata Marco Paulo Garcia, saat dikonfirmasi Skor.id, Minggu (19/7/2020).
"Bahkan, Akta Jual Beli (AJB) baru selesai pada bulan lalu," tutur eks-petinggi Badak Lampung FC itu.
"Karena proses perpindahan kepemilikan itu belum selesai, kami juga mengalami kesulitan untuk mengakses keuangan."
Menurut Marco, proses pencairan keuangan dalam sebuah sistem perusahaan tak bisa dilakukan secara sembarangan.
Sebab, ada prosedur dan tahapan yang musti dilalui. Pada titik inilah, jajaran direksi anyar PT PSS mengalami kendala.
"Jajaran direksi baru PT PSS masih butuh waktu. Kami sebelumnya juga harus melengkapi jajaran direksi yang belum terisi, terutama di bagian direktur keuangan," kata Marco.
"Setelah adanya direktur keuangan, kami berharap kinerja PT PSS bisa semakin membaik dan tentunya pembayaran gaji pemain bisa segera direalisasikan," ia menambahkan.
Setelah serangkaian proses perpindahan itu rampung dilakukan, Marco berjanji pihaknya akan segera membayarkan hak pemain yang tertunggak selama dua bulan.
Menurut pengakuan sejumlah pemain PSS Sleman yang dikonfirmasi Skor.id, mereka belum menerima gaji periode Mei dan Juni 2020.
Namun demikian, Marco secara tegas menyatakan komitmennya untuk segera melunasi kewajiban PT PSS yang masih tertangguhkan.
Sebab dari awal, Marco menyebut bahwa PT PSS sudah menunjukkan iktikad baik ketika Liga 1 2020 harus dihentikan oleh PSSI akibat pandemi Covid-19.
"Saat liga dihentikan pada Maret lalu, kami adalah tim pertama yang menyatakan kesiapan membayar gaji pemain sebesar 100 persen pada Maret," ujar Marco.
"Jadi, jangan ragukan komitmen kami. Kami juga telah memberikan pengertian kepada pemain, pelatih, dan seluruh karyawan," ia menambahkan.
Lebih lanjut, mantan Bos Badak Lampung FC itu menjanjikan kepada seluruh pemain bahwa hak mereka akan dibayarkan pada 24 Juli 2020.
"Kami sudah menjanjikan bahwa gaji pemain akan dibayarkan pada pekan depan. Tepatnya, pada 24 Juli," ujar Marco menjelaskan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PSS Sleman Lainnya:
Top Interaksi Media Sosial Bulan Juni, PSS Sleman Rusak Dominasi Persib
PSS Sleman Dikabarkan Tunggak Gaji, Janji Keempat Lunas pada 24 Juli