- Luis Cesar Menotti, pelatih legendaris timnas Argentina sekaligus mentor Maradona menilai timnas Indonesia punya kecepatan tetapi tak berirama.
- Timnas Indonesia seusai dibobol Maradona pada laga perdana fase grup Piala Dunia Junior 1979 dapat penilaian Luis Cesar Menotti.
- Pada Piala Dunia Junior 1979 (kini Piala Dunia U-20), Luis Cesar Menotti membawa timnas U-20 Argentina menggunduli timnas Indonesia U-20.
SKOR.id - Timnas Argentina U-20 edisi akhir 1970-an asuhan Luis Cesar Menotti plus diperkuat Maradona menggulung lima gol tanpa balas timnas Indonesia U-20 pada fase awal Piala Dunia Junior 1979.
Piala Dunia Junior 1979 adalah turnamen cikal bakal Piala Dunia U-20 dan terlaksana di Jepang pada 25 Agustus sampai 7 September pada 41 tahun silam.
Timnas Indonesia U-19 asuhan Soetjipto Soentoro menjadi satu jadi duta Asia termasuk tuan rumah Jepang dan Korea Selatan pada turnamen sepak bola junior edisi kedua itu.
Skuad muda Garuda kala itu gabung Grup B pada fase penyisihan dengan lawan-lawan timnas Argentina U-20, timnas Polandia U-20, dan timnas Yugoslavia U-20.
Pertandingan pertama pada 26 Agustus 1979, timnas Indonesia U-20 langsung bersua timnas Argentina U-20 yang bertabur bintang plus dibesut pelatih bertangan dingin Luis Cesar Menotti.
Diperkuat banyak pilar muda potensial termasuk sang megabintang Diego Maradona, Indonesia pun jadi lumbung gol pasukan muda Albiceleste.
Duet striker andalan skuad muda Negeri Tango, Ramon Angel Diaz dan Diego Armando Maradona menjadi hantu bagi gawang Indonesia yang dikawal kiper Endang Tirtana.
Ramon Diaz yang kala itu merupakan pilar River Plate mencetak hat-trick ke gawang Indonesia pada menit ke-10, 23', dan 25'.
Lalu, dua gol lagi sumbangan Maradona, yang ketika itu baru 18 tahun, pada menit ke-19 dan 39'.
Rahmad Darmawan Jadi Orang Partai, Bambang Pamungkas Duduk di Kursi DPRhttps://t.co/Wz8zPGKvaR— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 16, 2020
Menurut laporan Harian Kompas melalui wartawannya, TD Asmadi pada terbitan Kamis, 30 Agustus 1979, Luis Cesar Menotti menyoroti minimnya improvisasi timnas Indonesia.
"Kesebelasan Anda maunya bermain cepat terus tetapi tidak memiliki ketepatan dalam memainkan bola," ujar Menotti, yang saat ini merupakan Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Argentina (AFA).
"Memang, kecepatan itu diperlukan dalam pertandingan. Tetapi jika terus menerus cepat itu tidak bukan sepak bola yang baik," tuturnya.
Luis Cesar Menotti lalu memberikan alasan mengapa kecepatan dalam sepak bola tak cukup. Sebab, sepak bola harus fleksibel di lapangan.
"Sepak bola memiliki irama tersendiri. Memainkan bola juga bisa dilakukan pelan-pelan. Tetapi kemudian dengan mendadak melakukan terobosan ke daerah lawan," kata Luis Cesar Menotti.
Untuk melukiskan makna permainan change of pace versi Luis Cesar Menotti itu, dikatakan sang pelatih dengan permainan pelan-pelan lalu melakukan terobosan menyerang lawan.
Permainan pelan-pelan itu juga dilakukan dengan operan pendek lalu dilanjutkan sejumlah kejutan berupa serangan dengan memberikan assist yang bisa menciptakan gol.
"Pemain-pemain Anda (timnas Indonesia) cukup cepat dalam bermain tetapi tak memiliki ketepatan," ucap Menotti.
Menotti juga memuji kualitas individu pemain timnas Indonesia U-20 kala itu. Bambang Nurdiansyah, Budi Tanoto, David Sulaksmono, Subangkit, Mundari Karya, dan Didik Darmadi adalah sebagian pilar skuad uda Garuda era itu.
"Mereka (pemain timnas Indonesia) memiliki keterampilan perorangan yang bagus. Mereka cepat dan pandai melakuka dribling," tutur Menotti.
"Tetapi sebagai sebuah tim, mereka masih memiliki banyak kekurangan," ucap pelatih yang sempat menangani Barcelona, Boca Juniors, Atletico Madrid, serta Sampdoria itu.
Bahkan staf kepelatihan timnas Argentina U-20 sependapat dengan Menotti, ada satu gelandang timnas Indonesia U-20 era itu cukup potensial.
"Pemain itu jika di Argentina sudah bisa main buat tim kompetisi level Divisi Utama," ujar Menotti, tanpa menyebut siapa pemain yang dimaksud.
Pada Piala Dunia Junior 1979 ini, timnas Indonesia U-20 selalu kalah. Pascadisikat Argentina, David Sulaksmono dan kolega dikalahkan Polandia dan Yugoslavia dengan skor sama tetapi skor sama besar.
Indonesia kalah 0-6 dari Polandia pada 28 Agustus 1979 lalu dua hari kemudian tumbang lima gol tanpa balas dari Yugoslavia.
Sebelum bersua timnas Indonesia U-20 pada ajang itu, Luis Cesar Menotti adalah pelatih pertama timnas Argentina saat menjuarai Piala Dunia 1978. Sayang, Menotti dan Maradona gagal bicara banyak pada Piala Dunia 1982.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Ranking FIFA Juli 2020 - Timnas Indonesia Cuma Ungguli 3 Negara ASEAN
Ketum PSSI Pantau Langsung TC Timnas Indonesia U-16, Ini Pesannya ke Pemain