- Liga 1 yang dilanjut Oktober 2020 berpotensi melahirkan gambling untuk Timnas Indonesia level senior.
- Pemilihan pemain untuk timnas Indonesia sulit untuk maksimal sebab mepetnya waktu terkait dilanjutnya Liga 1.
- Memanggil ulang pemain timnas Indonesia di pemanggilan sebelumnya jadi pilihan yang bisa diambil Shin Tae-yong, tapi berisiko.
SKOR.id - Liga 1 bakal dilanjut 1 Oktober 2020 dan keberadaan kompetisi tersebut jadi gambling untuk timnas Indonesia level senior.
Keberadaan kompetisi memang memiliki arti penting bagi timnas. Salah satunya untuk menyuplai pemain yang akan membela negara.
Tapi pada kondisi saat ini, meski Liga 1 kembali digulirkan, akan menjadi perjudian perihal pemilihan pemain untuk skuad Merah Putih.
Pelatih, dalam hal ini Shin Tae-yong, tidak akan bisa maksimal menentukan pemain sebab kompetisi yang mepet dengan agenda timnas.
"Sebenarnya untuk melihat kualitas pemain, ya dari kompetisi," kata Kurnia Sandy, eks-pemain timnas Indonesia yang kini jadi pelatih.
"Kalau tidak ada kompetisi, ya berarti gambling yang sudah pernah dipanggil," pelatih kiper Madura United itu ke Skor.id, Minggu (12/7/2020).
Timnas Indonesia dijadwalkan melanjutkan laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia pada 8 Oktober 2020 melawan Thailand (tandang).
Sementara itu, Liga 1 2020 baru dilanjut 1 Oktober 2020, yang artinya tidak akan ada cukup waktu untuk memilih pemain yang terbaik.
Ditambah lagi, kondisi pemain tentu saja berbeda dari sebelumnya karena sudah tidak lagi berkompetisi sejak Maret 2020 karena pandemi virus corona.
Dalam diskusi dengan Skor.id, Kurnia Sandy menyebut bahwa kemungkinan pelatih akan memanggil mayoritas pemain di pemanggilan terakhir.
Alasannya cukup realistis, karena pemain di pemanggilan sebelumnya merupakan pemain terbaik yang dimiliki Indonesia kala itu.
"Tapi, sama aja gambling juga. Sebagus apapun pemain atau kiper, kalau dia tidak diasah lagi dengan kompetisi, akan hilang kemampuannya," Kurnia Sandy melanjutkan.
"Tanpa jam terbang berlaga dan tak pernah latihan intensif menghadapi lawan, sentuhan bola, feeling the ball, refleks dan lainnya bisa hilang," ia memungkasi.
Sejatinya, semula PSSI dan PT LIB punya iktikad yang baik untuk timnas Indonesia dengan menggelar Liga 1 lebih awal dari musim-musim sebelumnya.
Jadwal Liga 1 diupayakan tak bentrok dengan agenda skuad Garuda dan menghindari kelelahan pada pemain. Namun pandemi "menghancurkan" niat positif itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
10 Lawan Tersering Timnas Indonesia, Salah Satunya Korea Selatan
Rahmad Darmawan dan 6 Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Masuk Gelanggang Politik
10 Hattrick Timnas Indonesia, Tiga di Antaranya Saat Pra Piala Dunia