- Fakhri Husaini saat aktif menjadi pesepak bola sempat disuruh pelatih untuk tidak mencetak gol dalam pertandingan.
- Begitu juga ketika dirinya menjadi pelatih, Fakhri Husaini banyak merasakan hal yang janggal.
- Namun dengan profesionalisme dan keberanian yang tinggi, Fakhri Husaini terlepas dari hal yang mengotori sepak bola Indonesia.
SKOR.id - Fakhri Husaini menceritakan sisi hitam sepak bola selama dia berkarier di Indonesia.
Sudah bukan rahasia umum bahwa pada sepak bola Tanah Air banyak oknum yang menjadi "dalang" pertandingan.
Kondisi itu juga diamini oleh Fakhri Husaini ketika dirinya masih berkarier menjadi pesepak bola aktif.
"Saya diminta oleh pelatih, disuruh atur-atur pertandingan, itu sudah pernah," ujar Fakhri Husaini saat diwawancarai pada YouTube Hanif & Rendy Show.
Bek Kongo yang 11 Kali Main pada Liga Champions Siap Perkuat Timnas Malaysiahttps://t.co/aGHJbY51GL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 23, 2020
Sayangnya, mantan pelatih timnas Indonesia U-16 itu tidak bisa menyebutkan moment itu secara detail. Hanya saja, dia memberikan kronologi cerita sebenarnya.
Jiwa profesionalisme yang tinggi dari Fakhri Husaini membuat tindakan yang bisa dibilang sebagai kejahatan dalam sepak bola itu dapat dihindari.
"Saya sampaikan ke pelatih itu, kalau kamu pasang saya, saya akan buat gol, saya enggak peduli tim ini menang. Tetapi kalau memang kalian mau atur, jangan mainkan saya," kata Fakhri.
"Akhirnya, kesepakatan itu membuat saya ditarik pada babak kedua. Saya pun terserah kalau memang babak kedua diatur-atur. Yang penting, saya tak ikut dan itu sudah saya lakukan," ucap Fakhri.
Tidak hanya pada saat menjadi pemain saja. Bebeerapa momen saat ia menjadi pelatih, Fakhri juga sempat merasakan hal yang janggal.
Sayangnya, saat momen dirinya menjadi pelatih tidak ada bukti yang kuat hanya melihat realita yang ada ketika itu.
"Saya merasa pada beberapa pertandingan telah dikhianati, baik pada saat sebagai pemain maupun jadi pelatih. Saya sudah merasakan itu," ujar pelatih 54 tahun itu.
Fakhri bercerita ada satu kejadian yang sangat kentara bahwa pada saat itu ada permainan dalam pertandingan.
"Saya tidak bodohlah untuk menangkap hal yang janggal," tutur Fakhri.
"Misalnya, pemain itu sudah di depan gawang, harusnya ya bisa mengarahkan bola itu ke pojok mana saja. Tetapi bola itu luput, bola itu tak mengarah ke gawang, itu sudah keliatan."
Lelaki yang akan menjadi pelatih tim Aceh untuk PON 2021 Papua itu mempunyai alasan khusus, dia tidak pernah ikut dalam pengkhianatan sepak bola.
"Semua penonton sepak bola indonesia itu tidak semua orang kaya. Bisa jadi untuk membeli tiket 20 ribu saja, dia kerja dua hari dua malam dan tidak tidur," kata Fakhri.
"Bisa jadi, dia untuk menonton dengan anak istrinya, bawa keluarganya itu dia kerja seminggu membanting tulang," ucapnya.
"Tetapi di tengah lapangan, ternyata kami bermain sandiwara. Hanya pemain yang kuat dan punya keberanian saja bisa lolos dari situasi ini, tetapi dengan konsekuensi dan risiko tak populer."
Berita Fakhri Husaini Lainnya:
Rahasia Sukses Fakhri Husaini Sebagai Pemain dan Pelatih Sepak Bola
Pesan Fakhri Husaini ke Pemain Muda Indonesia Soal Pengkhianatan Sepak Bola
Fakhri Husaini Ungkap Penyebab Pemain Muda Gagal Bersinar di Jenjang Senior
Bek Kongo yang 11 Kali Main pada Liga Champions Siap Perkuat Timnas Malaysiahttps://t.co/aGHJbY51GL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 23, 2020