- Direktur Teknik (Dirtek) PSSI, Indra Sjafri, menyebutkan perbedaan antara Shin Tae-yong dan Luis Milla.
- Menurut Indra Sjafri, Shin Tae-yong dan Luis Milla merupakan dua kandidat terkuat pelatih timnas Indonesia yang tengah diburu PSSI.
- Namun, ada satu hal yang dimiliki oleh Shin Tae-yong sehingga PSSI memilih dirinya alih-alih kembali menunjuk Luis Milla.
SKOR.id - Indra Sjafri pernah mengalami masa saat timnas Indonesia dibesut oleh Luis Milla maupun Shin Tae-yong.
Kedua nama tersebut memang awalnya menjadi kandidat paling kuat untuk menangani timnas Indonesia.
Selepas tampuk kekuasaan Ketua Umum PSSI jatuh di tangan Mochamad Iriawan, federasi kemudian bergerak cepat untuk mencari sosok pelatih timnas Indonesia.
Sebab, saat itu skuad Merah Putih tengah diterpa krisis. Di bawah asuhan Simon McMenemy, timnas kalang-kabut dan tersungkur di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2020 zona Asia.
Singkat cerita, perburuan pelatih dikebut PSSI demi memperbaiki prestasi. Lagi pula, timnas Indonesia di berbagai kelompok usia juga dihadapkan pada sejumlah event bergengsi pada tahun 2020 dan 2021.
Dalam rentang waktu itu, timnas butuh sosok juru racik berpengalaman yang mampu mempersiapkan tim semaksimal mungkin.
Akhirnya, pilihan PSSI jatuh kepada pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Ia resmi diperkenalkan federasi pada akhir tahun lalu, tepatnya Sabtu (28/12/2019).
Pengalamannya mengasuh timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 diharapkan mampu ditularkan kepada sepak bola Indonesia.
Salah satu alasan PSSI mengontrak Shin adalah ia berani menerima tantangan yang diberikan. Setidaknya, PSSI menarget Shin untuk memenangi sisa laga Kualifikasi Piala Dunia 2020.
Harapannya, posisi Indonesia di peringkat FIFA bisa terdongkrak. Selain itu Shin juga dibebani membawa timnas Indonesia meraih juara di Piala AFF 2020.
Menurut Indra Sjafri, Shin yang dulunya menyanggupi rentetan target-target tersebut kini mulai goyah. Bahkan, Indra menyebut bahwa pelatih 51 tahun itu sudah tak percaya diri.
Padahal, kata Indra, itu adalah bagian dari janjinya selama presentasi ketika menjadi kandidat pelatih timnas Indonesia.
"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita," kata Indra Sjafri, dikutip dari laman resmi PSSI.
"PSSI ingin timnas senior juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta ingin timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021," ia menjelaskan.
Indra Sjafri menyebut, itulah yang menjadi perbedaan antara Shin Tae-yong dengan kandidat lain, yakni Luis Milla.
Pelatih berusia 56 tahun itu mengatakan, Luis Milla tak berani berjanji untuk memenuhi target yang diberikan oleh PSSI.
Sementara sikap berbeda ditunjukkan Shin. Ia menawarkan optimisme yang akhirnya sukses mencuri hati pengurus PSSI.
"Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu," ujar eks-pelatih timnas Indonesia U-19 dan U-22 itu.
"Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola," ia menambahkan.
Belakangan ini, konflik yang terjadi antara PSSI dan Shin Tae-yong makin meruncing. Penyebabnya, Shin memberikan komentar miring kepada PSSI di media-media Korea Selatan.
Berbagai kritik yang diberikan Shin mulai membuat federasi gerah. Indra Sjafri yang sempat menjadi asisten Shin pun tak luput dari sasaran.
Lewat website resmi PSSI, Indra juga telah memberikan klarifikasi terkait beragam kritikan yang ditujukan Shin kepada dirinya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Jadwal Liga Spanyol Hari Ini, Minggu 21 Juni 2020https://t.co/w6ctkuC51N— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 21, 2020
Berita timnas Indonesia lainnya:
Alibi Shin Tae-yong Percik Api ke PSSI, Agar Timnas Naik Kelas
Kronologi Friksi Indra Sjafri-Shin Tae-yong, Diawali TC Timnas Indonesia U-19