- Dokter tim Persib Bandung, Raffi Ghani, menyatakan pentingnya workshop protokol kesehatan dari PSSI.
- Menurut Raffi, hal tersebut penting agar tak terjadi kerancuan dalam prakteknya saat Liga 1 kembali bergulir lagi.
- Direktur Persib, Teddy Tjahjono, menegaskan bahwa Maung Bandung akan mengikuti apa yang diputuskan PSSI.
SKOR.id - Persib Bandung akan mengikuti instruksi dari PSSI perihal metode pemeriksaan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Satu dari Tujuh Panduan Protokol Kesehatan versi PSSI hanya Rapid Test yang kemungkinan akan memberatkan klub-klub kontestan Liga 1.
Pasalnya, selain membutuhkan peranti tes dalam jumlah banyak dan dilakukan hampir setiap waktu, juga karena harganya yang bisa menguras kocek selama pandemi Covid-19.
Berita Persib Lainnya: Ada Protokol Kesehatan dari PSSI, Ini Komentar Penting Pelatih Persib
Diperoleh informasi, harga per alat rapid test memang beragam. Yang termurah saja ada yang seharga Rp250 ribu. Ada pula yang harganya mencapai Rp450 ribu bahkan lebih.
Sementara, penggunaan rapid test sesuai yang diperintahkan PSSI dalam Panduan Protokol Kesehatan baik sebelum dan saat akan bertanding nanti, wajib dilakukan setiap personel di semua klub kontestan Liga 1 maupun Liga 2.
Dalam Panduan Pencegahan dan Persebaran Covid-19 yang diedarkan, PSSI menganjurkan kepada setiap klub untuk melakukan pemeriksaan rapid test satu kali dalam setiap pekan.
Pemeriksaan yang sama juga wajib dilakukan satu hari sebelum pertandingan digelar guna pencegahan kemungkikan false negative dari hasil pemeriksaan yang pertama, lalu diserahkan kepada panitia pertandingan paling lama pukul 10.00 WIB.
"Di tim Persib ada sekitar 26 pemain. Sementara kebutuhan satu pemain satu alat dan untuk sekali pakai. Belum ofisial tim," kata Dokter Tim, Raffi Ghani, Jumat (12/6/2020).
"Ini jelas harus menyiapkan dana yang tidak sedikit, katakanlah alatnya yang seharga Rp250 ribu, kalikan saja, ditambah waktu penggunaan sebelum dan akan bertanding, ya tergolong besar juga yang harus disiapkan setiap klub termasuk Persib," ucap Raffi.
Raffi belum bisa menjamin apakah dengan rapid test hasilnya akan valid. Sebab, katanya, tidak semua alat rapid test memiliki akurasi baik.
"Yang saya tahu, rapid test yang ada di WHO saja jumlahnya ada 150 merek, dan itu kita tidak tahu mana yang benar-benar oke kualitasnya," katanya.
"Karena itu, sebelum merelisasikan panduan itu kita juga harus adakan workshop atau diskusi dengan tim medis PSSI atau PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar ada kesepakatan tentang penggunaannya nanti," Raffi menambahkan.
Selain rapid test, pemeriksaan Covid-19 juga bisa melalui Polymerase Chain Reaction (PCR) yang digunakan dalam metode pemeriksaan swab test.
Teknologi ini mampu menganalisa DNA atau RNA virus meski jumlah sampel terbatas.
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir di saluran pernafasan, seperti hidung dan tenggorokan.
Sementara dalam Panduan dan Pencegahan Covid-19, PSSI hanya menganjurkan bahwa pemeriksaan melalui rapid test tanpa PCR.
Namun, menurut Raffi, pemeriksaan untuk mendeteksi seluruh tubuh seseorang sehat setidaknya lebih efektif dengan menggunakan alat semacam scanner.
Menurutnya, alat tersebut pernah dipergunakan oleh salah satu mall di Kota Bandung.
"Saat itu saya tidak sempat menanyakan alat tersebut lebih detail. Namun, yang saya lihat alat tersebut lebih cepat dan efektif dalam mendeteksi kondisi seseorang apakah dalam kondisi sehat atau sedang sakti," ucap Raffi.
"Alatnya semacam scanner yang bisa menembus ke tubuh," Raffi menjelaskan.
Manajemen Persib sendiri dalam upayanya mendeteksi kesehatan para pemain dan ofisial sempat menjalani pemeriksaannya dengan menggunakan metode PCR yang dilakukan tiga bulan lalu, tepatnya pada bulan Maret.
Pemeriksan tersebut dilakukan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat di mana hanya satu orang yang terdeteksi terpapar virus corona yakni Wander Luiz.
Berita Persib Lainnya: Sergio van Dijk Siap Kembali ke Markas Persib Bandung
"Kami pernah melaksanakan pemeriksaan itu lewat PCR pada Maret lalu,” kata Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, Jumat (12/6/2020).
Lantas metode pemeriksaan apa yang akan dipilih Persib, Teddy menegaskan, akan mengikuti apa yang telah dianjurkan PSSI.
"Yang jelas kami akan ikuti pedoman dan regulasi protokol kesehatan yang ada di dalam panduan PSSI," Teddy menegaskan.