- Kasus baru Covid-19 kembali naik, markas laga kandang Persib Bandung berpeluang kembali ditutup.
- Selama pandemi Covid-19, Stadion si Jalak Harupat yang dikenal markas Persib Bandung ditutup.
- Markas Persib Bandung ini kembali dibuka, tetapi itu bisa hanya sebentar karena kasus baru Covid-19 naik lagi.
SKOR.id – Pengelola Stadion si Jalak Harupat sudah membahas plus merancang skenario kemungkinan menjadi home base Persib Bandung saat Liga 1 2020 lanjut di tengah pandemi Covid-19.
Oktober tahun ini, opsi kembalinya Liga 1 2020 yang sekarang ditangguhkan karena pandemi Covid-19.
Beberapa opsi baru untuk menyesuaikan dengan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penularan wabah Covid-19 juga telah disiapkan.
Hal itu ditetapkan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Bandung sebagai penanggung jawab Stadion Si Jalak Harupat (SJH).
Timnas Singapura Sering Juara Piala AFF, Anak Mudanya Mungkin Tak Kenal Klub Lokalhttps://t.co/6fzUsR47Ys— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 11, 2020
Pertama yakni penertiban pintu masuk. Pengelola SJH nantinya hanya akan membuka dua pintu masuk menuju stadion, gerbang utama dan barat.
Kedua, siapapun yang masuk tanpa kecuali diwajibkan membawa surat keterangan bebas virus corona. Bahwa yang bersangkutan benar-benat negatif.
Ketiga, siapa saja yang akan menggunakan SJH harus menempuh tiga tahapan perizinan.
Tahap pertama izin penggunaan dari pengelola, lalu kepada keamanan setempat dalam hal ini Polres Bandung untuk izin keramaian.
Izin tahap ketiga itu adalah rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 selaku pihak yang bertanggung jawab atas wabah virus corona di negara ini.
“Masalah perizinan yang paling utama. Jika pengelola tak mengizinkan, maka pihak keamanan pun tak akan memberi rekomendasi," Asep Kustiana, staf Dispopar Kab. Bandung.
"Sekarang, izin rekomendasi juga bertambah yaitu dari Gugus Tugas Covid-19 di sini. Jadi, untuk masa sekarang ini Gugus Tugas harus ikut dilibatkan."
Sementara itu, katanya, peraturan dan protokol kesehatan lain mengikuti serta menyesuaikan yang telah ditetapkan oleh Kemenpora, PSSI dan Disporpar.
Namun, pihak pengelola SJH pun tak serta merta bisa mengeluarkan perizinan begitu saja.
“Semuanya tergantung situasi dan kondisi. Jika pengguna akan menggunakan SJH maka kami akan melihat situasi dan kondisinya seperti apa," ucap Asep.
"Sekarang saja, kasus-kasus corona justru mengalami penambahan di Bandung. Ini bisa saja akan terus memperpanjang PSBB hingga kondisi benar-benar membaik."
"Khawatirnya nanti ke depan ada kasus baru, inilah yang akan menghambat penggunaan SJH,” ujarnya memaparkan.
Intinya, apabila situasi dan kondisi pencegahan Covid-19 terus berlangsung dan terus menerus tidak ada perbaikan, khawatir SJH tidak dapat dipergunakan.
“Hanya situasi dan kondisi yang bisa menjawabnya nanti. Untuk saat ini, jelas belum bisa," ujar Asep Kustiana.
"Karena informasi masalah Covid-19 ini malah mengalami kenaikan lagi, makanya jika akan menggunakan harus betul-betul melihat situasinya dulu,” kata mantan pemain Persib ini.
Menurut lelaki yang akrab disapa Munir itu, protokol kesehatan yang akan diterapkanya nanti tidak jauh berbeda dengan protokol kesehatan pada umumnya.
Hanya saja, pengelola SJH memiliki standar lainnya yang harus ditaati oleh pengguna.
Berita Persib Lainnya: Liga 1 2020 Lanjut, Persib Jawab Wacana Laga Disaksikan Boneka
Berita Persib Lainnya: Persib Pastikan Bermarkas di Kabupaten Bandung pada Musim Ini