- Syamsul Bachri Chaeruddin memiliki ikatan istimewa dengan PSM Makassar.
- Syamsul yang merupakan anak Makassar, dibesarkan namanya oleh PSM.
- Karena itu ia pun berani menolak tawaran dari tim Malaysia demi membawa PSM juara.
SKOR.id - Mantan pemain PSM Makassar, Syamsul Bachri Chaeruddin, pernah menolak pinangan dari tim Malaysia.
Syamsul Chaeruddin merupakan salah satu legenda PSM Makassar medio 2000-an.
Berposisi sebagai gelandang bertahan, Syamsul memiliki loyalitas yang tak perlu diragukan lagi.
Berita PSM Lainnya: Kompetisi Dihentikan Akibat Corona, Bek PSM Makassar Sibuk Jadi Youtuber
Mengawali karier di Persigowa Gowa, Syamsul bergabung dengan PSM Makassar pada 1999.
Debutnya di tim profesional PSM Makassar terjadi pada 2001 disusul kemudian panggilan timnas Indonesia U-21 pada 2002.
Syamsul sempat berpindah klub mulai dari Persija (2010), Sriwijaya FC (2011), dan PSS Sleman (2018). Pada 2012-2017 Syamsul sempat kembali ke PSM Makassar.
Meski banyak klub yang pernah ia bela, Syamsul menempatkan PSM Makassar di posisi spesial dalam hatinya.
Saat membela tim lain, Syamsul sampai meminta klausul khusus dalam kontraknya yakni tak mau tampil saat melawan PSM.
Bukti lainnya, Syamsul pernah menolak tawaran dari berbagai klub hanya untuk PSM Makassar. Salah satu klub yang ditampik oleh Syamsul adalah tim dari Malaysia.
"Ada tim Malaysia, kalau enggak salah Selangor. Manajernya langsung ke datang Jakarta," ujar Syamsul dalam video di akun YouTube Ferdinand Sinaga Story.
Alasan penolakan Syamsul pun terkait memimpinya bersama tim Juku Eja yang belasan tahun ia bela.
"Saya tolak karena cita-cita saya kan belum tercapai, membawa PSM Makassar. Makanya waktu itu saya tolak mentah-mentah," tuturnya.
Apalagi saat bertanya kepada manajemen PSM, tenaga Syamsul masih dibutuhkan di klub kebanggaan warga Makassar itu.
Setelah dicampakkan Syamsul, Selangor FA kemudian berburu lagi hingga mengangkut gelandang timnas Indonesia lainnya.
Berita PSM Lainnya: Momen Sedih dan Bahagia Rizky Pellu Selama Membela PSM Makassar
"Waktu itu saya tolak terus Ponaryo (Astaman) yang ke sana," Syamsul mengungkapkan.
Kecintaan Syamsul kepada PSM tak luntur meski dirinya kini telah pensiun.
Lelaki berusia 37 tahun itu masih sering menyaksikan PSM berlaga meski harus menyamar agar tak dikenali.