- Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menuturkan pihaknya akan membangun komunikasi dengan FIFPro.
- Menurut Yunus Nusi, tak menutup kemungkinan PSSI juga akan mengundang APPI untuk berdiskusi secara virtual.
- FIFPro belum lama ini mengkritik PSSI terkait kebijakan pemangkasan gaji pemain hingga 75 persen saat liga dihentikan akibat virus corona.
SKOR.id - PSSI belum lama mendapatkan kritik dari Federasi Asosiasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFPro).
Tak lain perihal kebijakan pemotongan gaji pemain saat kompetisi berhenti karena status force majeure (kahar) akibat wabah virus corona (Covid-19).
Mengenai hal itu, pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, memaklumi adanya kritik tersebut.
PSSI, masih menurut Yunus Nusi, juga akan berkomunikasi dengan FIFPro terkait masalah ini.
Berita PSSI Lainnya: PSSI Respons Kritik FIFPro soal Gaji Pemain
"Ya, ke depan kami akan membangun komunikasi dengan FIFPro (secara langsung)," ujar Yunus Nusi, seperti dikutip dari Antara.
Sebelumnya FIFPro menanyakan kepada PSSI tentang pemberian keputusan gaji pemain tanpa adanya diskusi dengan pihak pemain, atau melalui Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).
"Saat ini saya intens berdiskusi dengan Ponaryo Astaman (General Manager APPI), namun sementara masih berdiskusi saja," kata Yunus Nusi.
"Nanti bisa saja Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) yang mengundang mereka (APPI) melalui virtual untuk mendiskusikan soal ini," Yunus menambahkan.
Seperti diketahui, pada 27 Maret 2020, PSSI mengeluarkan surat keputusan.
Berita PSSI Lainnya: Cucu Somantri Boleh Terdepak dari PT LIB tapi Jangan dari PSSI
Salah satu poinnya mengizinkan klub Liga 1 dan Liga 2 menggaji pemain maksimal 25 persen dari nilai kontrak selama masa pandemi Covid-19.