- Untuk kelanjutan Liga 1 2020, Jaya Hartono punya usul agar format diubah menjadi beberapa grup.
- Sistem kompetisi lanjutan Liga 1 2020 idealnya kandang-tandang agar lebih adil dan hemat waktu.
- Adapun Liga 2 2020 sudah berformat dua wilayah dan sesuai regulasi, tim terbaik berhak promosi.
SKOR.id - Nasib Liga 1 dan Liga 2 2020 hingga kini belum terang. PSSI masih menunggu perkembangan status tanggap darurat virus corona dari pemerintah.
Sedangkan PT LIB selaku operator akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada 18 Mei 2020, yang salah satu agendanya membahas kelanjutan liga.
“Saat ini, sambil menunggu kondisi benar-benar aman, format kompetisi untuk Liga 1 2020 perlu dikaji ulang," kata mantan pelatih Persib, Jaya Hartono.
Berita Liga 1 Lainnya: Takjub dengan Suporter Indonesia, Victor Tinoco Sarankan Liga 1 Tanpa Penonton
"Tapi kalau gambaran saya, harus juga dipertimbangkan asas adil bagi semua klub kontestan,” ucap Jaya Hartono kepada Skor.id, Kamis (15/4/2020) malam.
Jaya Hartono menjelaskan, perubahan format Liga 1 diperlukan karena memang butuh waktu yang panjang jika format tetap dipertahankan.
“Usul saya, Liga 1 itu dibagi menjadi tiga atau empat grup dengan sistem home away. Kenapa kandang tandang?" ujar Jaya.
"Karena ini akan memberikan kesempatan secara merata bagi tim-tim untuk mendapatkan pemasukan dari tiket penonton,” ucap pelatih Persik saat juara Ligina 2003 ini.
Setelah itu, baru kemudian menggunakan sistem gugur yang juga menggunakan format kandang tandang, misalnya babak delapan besar.
Dengan demikian, tambah Jaya Hartono, pelaksanaan ajang ini bisa lebih singkat namun juga bisa terbilang adil untuk semua kontestan.
“Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan Liga 2 yang sudah berformat dua wilayah dan sesuai regulasi terbaru musim 2020,” kata pelatih asal Medan itu.
Sebelumnya, pelatih PSCS Cilacap dalam Liga 2 2020 ini berharap PSSI dan PT LIB sebagai operator kompetisi dapat segera menentukan nasib kompetisi musim 2020.
“Informasi yang saya dapat pada 18 Mei, sesuai arahan PSSI, akan digelar RUPS Luar Biasa PT LIB. Mudah-mudahan segera ada kepastian,” kata Jaya.
Ia menyebutkan, mayoritas pelaku sepak bola, khususnya pemain dan pelatih, sangat menggantungkan hidupnya dari sepak bola.
Berita Liga 1 Lainnya: Pemain Kena Kartu Merah Terbanyak saat Ramadan pada era Liga 1
“Apalagi bagi individu yang tidak punya usaha sampingan selain dari sepak bola. Kondisi saat ini yang hanya dibayar 10-25 persen adalah sangat menyedihkan," katanya.
"Lebih-lebih untuk yang dari kasta Liga 2 yang punya nilai kontrak jauh di bawah level Liga 1,” mantan pemain timnas Indonesia ini memungkasi.