- Persib Bandung merupakan lawan yang harus dikalahkan oleh tim lain karena materi pemainnya yang hampir selalu mentereng.
- Hal itu juga yang dirasakan oleh Jajang Sukmara ketika bertemu dengan Persib Bandung, tim lamanya.
- Semangat dan motivasi, kata Jajang, akan meningkat apabila lawan yang dihadapi adalah Persib.
SKOR.id - Eks-bek Persib Bandung, Jajang Sukmara, mengetahui semangat tim lain ketika berjumpa dengan Maung Bandung di atas lapangan.
Kalimat itu bukan bualan atau propaganda semata, tapi fakta yang berlaku di pentas sepak bola nasional.
Persib dengan segala kebesaran dan ketenarannya seolah jadi "musuh bersama" dan harus dikalahkan ketika bentrok di lapangan.
Berita Persib Lainnya: Bek Sayap Persib Jadikan Pasir Pantai Sebagai Penyegar Kegundahan
"Itu benar adanya. Setiap kali bentrok dengan Persib atmosfernya berbeda dibandingkan bentrok dengan rival lainnya," kata Jajang Sukmara kepada Skor.id, Minggu (10/5/2020).
Jajang yang pernah berseragam PSMS Medan, Barito Putra, dan PSS Sleman pascamengundurkan diri dari Persib pada 2017.
Ia baru tahu mengalami semangat tempur yang memuncak kala bentrok dengan Persib.
"Karena semua tim memang ingin mengkalahkan Persib. Lega, puas, dan bangga kalau bisa menang dari Persib," Jajang mengungkapkan.
Pantas semua pelatih Persib selalu bilang tidak ada yang mudah buat Persib di kompetisi liga. Jalan mulus tidak pernah bisa dinikmati anak-anak Kota Kembang.
"Waktu masih jadi pemain Persib, pelatih selalu bilang kami tidak boleh kendur karena motivasi lawan mengalahkan kami sangat kuat," tutur Jajang yang kini berseragam PSCS Cilacap.
"Ibaratnya kami main 100 persen, rival mungkin 110 persen. Pokoknya bagaimana caranya harus bisa menang atas Persib," Jajang menambahkan.
Itu sebabnya Jajang paham sorot, mimik, dan gestur pelatih saat timnya bentrok dengan Persib. Maknanya sudah jelas, Persib harus dikalahkan.
"Cukup lihat senyum, sorot mata, dan mimik wajahnya pelatih, kami tahu apa yang harus dilakukan di lapangan saat lawan Persib," kata pria kelahiran Soreang, 18 November 1988, itu.
Semboyan "asal bukan Persib", sepertinya menggema di jagad sepak bola nasional. Persib harus diganjal agar tidak terus harum namanya.
"Barangkali memang seperti itu makna kalimat 'Boleh kalah dari tim lain, asal jangan Persib'. Maklum tiap musim kan pemain hebat banyak direkrut Persib," Jajang bercerita.
Berita Persib Lainnya: Kisah Pelle dan Michael, Bobotoh yang Samakan Persib dengan Ajax Amsterdam
Kendati Persib menjadi musuh bersama, Jajang tidak bisa melupakan Maung Bandung. Tujuh tahun berada di skuad Pangeran Biru tidak bisa dihapus begitu saja.
"Mau banget kalau bisa kembali lagi ke Persib. Siapa sih pemain yang tidak ingin membela Persib?" ujar Jajang.
Meski bukan pemain inti, Jajang ikut mengantarkan Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015, gelar yang belum pernah dirasakannya saat membela tim lain.