Pemain tengah AA Tiga Naga ini membantu usaha milik orang tuanya di Bukit Barisan Tenayan Raya, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Yoga mengatakan, usaha makanan soto milik orang tuanya dibuka di rumahnya sendiri dan baru berjalan sekitar satu tahun. Dia bersyukur sejauh ini peminat makanan soto cukup tinggi.
"Libur kompetisi ini kesempatan saya membantu orang tua. Biasanya, saya menjadi kasir," kata Yoga, Sabtu (2/5/2020).
Untuk tugas jadi kasir, Yoga menjalani dari pagi sampai malam hari. Tetapi, dia tidak lupa untuk menjalani program latihan yang diberikan pelatih, agar kondisi fisik tetap bugar selama libur.
"Untuk latihannya, saya biasa gunakan waktu pada sore hari. Saya latihan sekitar satu jam," ucap Yoga.
"Setelah latihan, baru saya membantu orang tua lagi," kata pemain dengan posisi asli gelandang serang ini.
Tak hanya mengerjakan materi dari pelatih, Yoga juga menambah latihan mandiri dengan melakukan joging selama 30 menit.
Yoga juga latihan with the ball (dengan bola) agar tidak hilang sentuhan selama liburan.
"Karena rumah saya dekat lapangan akademi Tiga Naga, jadi saya latihan dengan bolanya di lapangan itu," ucap dia.
Selain itu, Yoga mengungkapkan dua pesepak bola idolanya. Untuk pemain luar Indonesia, Yoga tertarik dengan gaya permainan Tony Kroos yang dinilainya punya cara bermain yang simpel.
Sedangkan pemain lokal, Yoga menyebut nama Evan Dimas yang penampilannya selalu mobile atau aktif bergerak dalam setiap pertandingan.
Meski memiliki idola, Yoga ingin tetap mempertahankan karakternya saat berada di lapangan.
Dia juga mengatakan, selalu berusaha memperbaiki kelemahan dari satu pertandingan agar lebih maksimal pada laga selanjutnya.
"Saya harus fokus dan memaksimalkan membantu tim jika diturunkan pelatih," ujar dia.