- Madura United kekeuh ingin kompetisi disetop dan dimulai kembali 2021.
- Direktur Madura United Haruna Soemitro setuju jika ada turnamen pengganti, tetapi harus jelas dulu konsepnya.
- Haruna Soemitro menyebut tim mana yang tidak khawatir ditinggal sponsor akibat virus corona.
SKOR.id - Madura United tak berubah dan menjadi tim Liga 1 yang ngotot ingin kompetisi musim 2020 disetop.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 mengirim surat kepada seluruh peserta.
Semua klub dua kasta Liga Indonesia ini dimintai saran dan masukan terkait kelanjutan kompetisi.
Utamanya, jika saja status darurat nasional virus Corona belum dicabut oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlaku hingga 29 Mei 2020.
Berita Madura United Lainnya: 5 Pencetak Gol Terbanyak Liga 1 Ramadan, Bernuansa Madura United
Direktur Madura United FC Haruna Soemitro mengatakan, pihaknya konsisten untuk menyarankan kompetisi musim 2020 dihentikan dan kembali digulirkan pada 2021.
Baca Juga: 7 Juara Liga Indonesia Ini Eksis Tetapi Identitasnya Beda, Satu Tim Punya 11 Nama
"Madura United konsisten usulan sejak awal, shutdown musim 2020 dan restart 2021," kata Haruna kepada Skor.id pada Jumat (1/5/2020).
"Kongkretnya, status kompetisi dan segala kontrak bisnis postpone 2021. Artinya yang existing pada 2020 berlaku untuk 2021," ia menambahkan.
Menurut Haruna, jika pada akhirnya kompetisi terpaksa untuk dilanjutkan, segalanya akan berjalan tidak ideal.
Butuh waktu untuk menyiapkan segala hal mulai dari tim kondisi hingga pemulihan finansial.
Haruna mengaku, tim mana yang tidak khawatir bakal ditinggal sponsor dengan situasi serbasulit seperti sekarang ini dampak dari virus corona
Baca Juga: Operator Kompetisi dan Federasi Aktif, Masa Depan Liga Malaysia 2020 Semakin Jelas
"Semua pasti khawatir dalam situasi seperti ini. Opsi postpone itu juga salah satu terobosan untuk memberikan kontraprestasi kepada pihak sponsor," ujar Haruna.
Mengenai adanya wacana menggelar turnamen jika kompetisi tak bisa dilanjutkan, Haruna mengatakan pihaknya setuju-setuju saja dengan beberapa alasan.
Misalnya, sebelum menggelar turnamen harus dilihat terlebih dulu untung dan ruginya bagi klub. Belum lagi, situasi di setiap daerah nantinya pasti akan berbeda-beda.
Haruna juga bicara jika liga kembali digulirkan. "Turnamen? Setuju saja asal jelas semua," ucapnya.
"Misalnya, perlu dilihat bagaimana status kedaruratan di masing-masing daerah," kata Haruna.
Baca Juga: Potong Satu Putaran, Opsi Jika Liga Singapura 2020 Berputar Lagi
"Lalu bagaimana format turnamennya. Pesertanya siapa saja dan apa hak-hak yang didapat klub peserta jika ikut turnamen tersebut."
"Dari itu semua, baru klub akan hitung cost dan benefitnya seperti apa," ia melanjutkan.