- Budiman Yunus menjadi sosok di tim pelatih Persib Bandung musim ini mendampingi Robert Rene Alberts.
- Budiman pernah mengantar Persib U-19 menjadi juara Liga 1 U-19 pada 2018.
- Eks-pemain Persija Jakarta itu mengungkapkan filosofinya yang gemar mengorbitkan pemain muda.
SKOR.id - Prinsip Budiman Yunus mengorbitkan pemain muda ke level lebih tinggi berbuah hasil di Persib Bandung dan Arema FC.
Gempita sepak bola tidak bisa ditinggalkan oleh Budiman Yunus, asisten pelatih Persib Bandung.
Rampung mengabdi sebagai pemain bola, profesi pelatih pun dijalaninya dengan cemerlang.
Berita Persib Lainnya: Pemain Persib Putri Nilai Latihan Mandiri Kurang Efektif
"Jenjangnya kan seperti itu. Setelah pensiun dari pemain bergeser jadi pelatih. Jadi tetap berkecimpung di dunia sepak bola," kata Budiman kepada Skor.id, Sabtu (2/5/2020).
Semua yang dikejar Budiman sebagai pemain sudah terpenuhi. Dua kali dia mengangkat trofi juara Liga Indonesia bersama Mastrans Bandung Raya (1995-1996) dan Persija Jakarta (2001).
Bahkan, seragam timnas Indonesia pun sudah pernah ia kenakan. Piala Asia 1996 dan Piala Tiger 2000 diikuti Budiman dengan torehan total 10 caps.
"Saya cukup puas dengan prestasi yang diraih sebagai pemain. Dua kali berdiri di podium juara Liga Indonesia dan jadi anggota timnas Indonesia 1996-2000," ujar Budiman.
Selaras dengan prestasinya sebagai pemain, gelar juara pun pernah disodorkan saat jadi pelatih. Persib U-19 dibawa jadi juara Liga 1 U-19 pada 2018.
"Itu memang gelar satu-satunya yang bisa saya raih sejak berkecimpung di dunia kepelatihan. Tapi sebelumnya saya juga berhasil mengangkat prestasi Bandung Raya dan PSGC Ciamis," ujar Budiman.
Pria kelahiran Bandung, 5 Agustus 1972, itu sukses membawa Bandung Raya promosi ke Divisi 2 pada 2011. PSGC Ciamis pun dilesatkan ke Divisi 2 pada 2013.
"Karena itu saya ingin terus berkarier di sepak bola. Jika sudah punya lisensi A Pro, targetnya harus bisa jadi pelatih kepala, sekalipun harus ke luar Bandung," ujar pemilik lisensi kepelatihan A AFC itu.
Budiman berharap pada 2021 dirinya terpanggil untuk ikut kurus lisensi A Pro. Karena pada tahun ini, dia belum mendapat panggilan guna mengejar ambisinya tersebut.
"Saya sudah daftar ke PSSI untuk ikut lisensi A Pro 2021. Mudah-mudahan terpanggil, karena jiwa saya ada di sepak bola," kata Budiman.
Tapi jika Persib tidak lagi memakai jasanya, dia siap menukangi tim Liga 2. Karena melatih di mana pun, kata Budiman, esensinya adalah melahirkan pemain muda untuk jenjang yang lebih tinggi.
"Di situlah kenikmatan seorang pelatih. Bisa mengantarkan pemaim muda ke jenjang yang lebih tinggi, setara nikmatnya dengan membawa tim juara," Budiman menuturkan.
Berita Persib Lainnya: Pelatih Persib Kecewa Berat Ajax Amsterdam Gagal Juara Liga Belanda
Dari polesan Budiman di Diklat Persib sejak 2014-2018 sudah banyak pemain muda yang mengorbit di pentas nasional.
Febri Hariyadi, Beckham Putra Nugraha, Gian Zola, Henhen Herdiana, Mario Jardel jadi kekuatan Persib musim ini.
Sementara Hanif Sjahbandi, juga jebolan Diklat Persib, jadi pilar utama Singo Edan.