- Manajer Putra Sinar Giri, Aziz Riduwanto, menilai jajak pendapat PT LIB untuk menentukan nasib Liga 1 dan Liga 2 tidak efektif.
- PT LIB diminta berdiskusi dengan pemerintah pusat dan kepolisian untuk membahas kelanjutan Liga 1 dan Liga 2.
- Aziz Riduwanto pun menagih dana subsidi dari PT LIB yang masih belum cair sampai sekarang.
SKOR.id - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) melakukan jajak pendapat dengan mengirim surat kepada klub-klub Indonesia mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Kendati disambut positif karena melibatkan klub dalam mengambil keputusan, hal itu dinilai tidak efektif karena keputusan yang didapat belum tentu dapat dilaksanakan.
Hal ini dikarenakan status darurat kesehatan nasional yang ditetapkan pemerintah Indonesia akibat persebaran virus Corona.
Baca Juga: Manajemen Persikad 1999 Buka Suara Soal RB Depok
Manajer Putra Sinar Giri (PSG), Aziz Riduwanto pun menilai pihak yang dapat memutuskan kompetiisi dilanjutkan adalah pemerintah pusat dan kepolisian.
Sebab, jika status darurat kesehatan belum dicabut, maka kegiatan olahraga termasuk sepak bola tidak akan dapat izin dari pihak keamanan.
Baca Juga: Tegas, Bhayangkara FC Ingin Liga 1 2020 Dihentikan
"Kalaupun semua tim sepakat kompetisi dilanjutkan, tetapi pemerintah tidak memberi izin tentu kami sebagai klub tidak bisa berbuat apa-apa," ujar Aziz.
"Kami kan juga harus mengikuti instruksi pemerintah dan Kapolri terkait pelaksanaan pertandingan," katanya.
Karenanya, daripada melakukan jajak pendapat, Aziz Riduwanto menyarankan PT LIB untuk lakukan hal-hal konkret untuk membantu pemerintah menyelesaikan wabah Corona.
Baca Juga: Ketua Viking Persib Club: Idealnya Liga 1 2020 Dilanjutkan
Selain itu, ia juga mengimbau kepada PT LIB untuk berdiskusi dengan pihak-pihak terkait seperti Kapolri, untuk membuat keputusan apakah laga sepak bola dapat digelar atau tidak.
"Saran saya pemerintah, Kapolri, PSSI dan PT LIB bertemu untuk buat keputusan terkait kompetisi bisa lanjut atau tidak, karena kami pasti patuh dengan keputusan pemerintah," ujar Aziz.
Aziz juga menyinggung dana subsidi yang dijanjikan PT LIB untuk klub-klub peserta yang sampai saat ini masih belum cair.
Sebab, dana tersebut dibutuhkan oleh klub-klub peserta yang sudah mengeluarkan dana cukup besar untuk persiapkan tim.
"Klub sudah mengeluarkan biaya cukup besar untuk persiapan kompetisi 2020," ujar Aziz.
"Namun karena kompetisi ditiadakan dan subsidi juga tidak ada, maka klub mengalami kerugian besar," tuturnya.
Baca Juga: Klub Belanda Bisa Lepas Bek Vietnam dan Pemain Pinjaman dari AC Milan