- Kapten Persik Kediri, Faris Aditama, memiliki cerita Ramadan versinya sendiri.
- Faris Aditama tidak mau bermalas-malasan selama Ramadan.
- Soal menu makanan berbuka dan sahur, Faris Aditama condong menyantap hidangan tradisional, bukan makanan khas Ramadan.
SKOR.id - Sebagai umat muslim, kapten Persik Kediri Faris Aditama memiliki cerita Ramadan versinya sendiri.
Seperti pemeluk agama Islam lainnya, kehadiran Ramadan disambut begitu antusias oleh Faris Aditama, meski tahun ini tentu berbeda karena pandemi virus corona.
Kendati begitu, ia tetap mengedepankan hal yang paling ditekankannya selama Ramadan yakni menolak bermalas-malasan.
Berita Ramadan Lainnya: Umuh Muchtar Kehilangan Momen Berharga pada Ramadan Tahun Ini
Baginya, menjalani ibadah puasa bukan alasan untuk tidak beraktivitas, apalagi untuk pesepak bola yang harus menjaga kondisi tubuhnya.
"Karena ada corona, jadi aktivitasnya di rumah saja. Kan tidak boleh ramai-ramai dulu," ucap winger 32 tahun itu kepada Skor.id, Rabu (29/4/2020).
"Sebelumnya saya suka mengajak anak-anak kampung saya bermain bola bareng, sekalian hitung-hitung latihan," ia menjelaskan.
Sejatinya, menurut Faris, desanya di Kediri belum masuk zona merah atau masih terlihat ada keramaian seperti salat tarawih di masjid.
Namun ia memilih untuk tidak mengambil risiko dengan menjaga diri menjalani ibadah tersebut di rumah bersama keluarga.
"Paling kalau keluar hanya untuk latihan seperti sepedaan bareng keluarga di sekitar rumah, daripada tidak ada kegiatan," kata pemain asli didikan Persik itu.
Sementara itu soal makanan yang disantap Faris untuk sahur atau berbuka, ia malah tidak memfavoritkan makanan Ramadan.
Berita Ramadan Lainnya: Selama Ramadan, Dua Pemain Muda Persebaya Jadi Pedagang
Tidak seperti kebanyakan orang yang sengaja mencari makanan seperti kolak di bulan Ramadan, Faris lebih suka menyantap makanan tradisional di momen spesial ini.
"Menu favorit saya itu krengsengan. Krengsengan ayam. Kalau saur saya juga suka soto. Pokoknya yang ada kuah-kuahnya," Faris memungkasi.