- Persib pernah punya bek cukup handal atas nama Aji Nurpijal dan aksinya membuat Hendro Kartiko, Anang Ma'ruf, dan Bejo Sugiantoro gigit jari.
- Hendro Kartiko, Anang Ma'ruf, dan Bejo Sugiantoro adalah andalan Persebaya saat dijamu Persib.
- Laga antara Persib kontra Persebaya ini terjadi pada Liga Indonesia 2004.
SKOR.id - Rabu, 26 Mei 2004, Stadion Siliwangi di Kota Bandung disesaki bobotoh. Mereka tidak mau melewatkan laga bergengsi Persib kontra Persebaya pada Liga Indonesia 2004.
Bentrok dua kutub kekuatan sepak bola nasional itu layak jadi tontonan utama. Sebab, tim tamu yang berjulukan Bajul Ijo sedang bergeliat dengan bintang-bintang mereka.
Trio pemain timnas Indonesia, Hendro Kartiko, Bejo Sugiantoro, dan Anang Ma'ruf jadi kekuatan Persebaya.
Laga itu meletupkan adrenalin Aji Nurpijal. Bek kanan Maung Bandung punya tugas khusus dari pelatih Maung Bandung asal Cile, Juan Antonio Paez mengelabui Anang.
Berita Persib Lain: Beckham Putra Nugraha, Wonderkid Persib yang Bersinar Terang
Semua harus dilakukan Aji Nurpijal untuk memuluskan serangan Maung Bandung ke jantung pertahanan Bajul Ijo.
"Duel panas terjadi di sektor sayap. Berkali-kali saya coba lewati dia (Anang), tetapi gol kemenangan belum muncul juga," kata Aji memulai ceritanya kepada Skor.id.
Baca Juga: Pasca-mantan Pemain Persebaya Cetak Dua Gol, Liga Tajikistan Ditangguhkan
Tetapi, Aji tidak patah semangat. Pemain yang akrab disapa Rambo, karena kekar dan berambut gondrong, terus mencoba bermanuver sampai akhirnya momentum terbaik didapatkan.
Pada menit ke-37, Rambo melakukan solo run dari belakang. Aji pun sukses mengelabui Anang dan Bejo, lalu langsung melepaskan tembakan keras yang tidak bisa ditepis Hendro.
"Saya pede saja. Anang dan Bejo lewat berarti peluang cetak gol tinggal nunggu waktu. 20 meter dari luar kotak penalti, saya langsung shooting dan gol," Aji bertutur pada Senin (27/4/2020).
Gawang Persebaya bergetar. Gol semata wayang Aji bukan hanya mempermalukan sang rival, tetapi juga memutus paceklik kemenangan Maung Bandung saat itu.
Baca Juga: 8 Pelatih Asing Persebaya Sampai 2020, Satu Nama Hanya Kerja Sebulan
"Itu gol bersejarah dan tidak mungkin terlupakan sampai kapanpun. Karena gol itu tercipta bertepatan dengan ulang tahun saya ke-23," ujar pria kelahiran Bandung, 26 Mei 1981.
Buntutnya, nama Rambo melambung tinggi. Dia pun mulai mendapat menit bermain yang cukup dan tidak melulu jadi cadangan abadi.
"Potensi saya mulai terlihat selepas laga tersebut. Saya mulai masuk daftar susunan pemain, meski tidak selalu jadi starter pada laga wajib Persib," ucap Aji, pencetak 3 gol selama membela Persib medio 2003-2005.
Jadi bagian utama Persib Bandung pada pentas sepak bola nasional memang bukan pekerjaan mudah. Untuk bisa merumput, Aji harus menunggu momentum terbaik.
Aji harus menunggu satu tahun untuk bisa mendapat kepercayaan penuh membela Pangeran Biru pada Liga Indonesia.
Baca Juga: Klub Liga Malaysia Ini Terima Dana Cuma-cuma dari Pesepak Bola Asli Inggris
"Persaingan berat banget, semuanya pemain top membela Persib. Ada Alexander Pulalo, Suwita Patha, Gilang Angga, dan Yaris Riyadi," tutur Aji.
"Soalnya, coach Paez selalu mengubah posisi bermain anak asuhnya pada saat itu."
"Yaris saja yang berposisi gelandang, kadang dipaksa main sebagai bek kanan, posisi utama saya," Aji mengakhiri cerita heroiknya.