- Emas SEA Games 1991 sukses direbut timnas Indonesia dan Herrie Setyawan salah satu pilar skuad Garuda kala itu.
- Herri Setyawan adalah pemain bertahan timnas Indonesia saat merebut emas SEA Games 1991.
- Kala itu, Herrie Setyawan punya cita-cita tunggi dan tak mau tanggung-tanggung saat membela timnas Indonesia.
SKOR.id - Tekad itu ditanamkan eks-pilar timnas Indonesia, Herrie Setyawan, yang jauh-jauh dari Cirebon berkarier di Bandung.
Herrie Setyawan tidak puas hanya mendarat di Bandung bersama klub Galatama, Bandung Raya pada era Galatama musim 1987-1988.
"Dari kecil, saya ingin jadi pemain nasional. Jawaban itu tidak pernah berubah, siapapun yang bertanya jawabnya itu-itu aja," kata Herrie.
Maka, ketika ada kesempatan manggung bersama Pelita Jaya, Herrie tidak berpikir panjang lagi. Tawaran itu langsung disambutnya.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Asia 1984, Penyebabnya Setengah Matang
Maka, bergabunglah Jose, sapaan akrab Herrie, dengan klub milik Nirwan Dermawan Bakrie. Jose bukan melihat hebatnya pamor dan reputasi Pelita Jaya saat itu.
"Tetapi, karena impian jadi pemain nasional. Karena saya percaya, bergabung dengan klub apa saja, asalkan di Jakarta, pasti dekat ke kursi timnas," ucap Jose pada Skor.id, Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Kitman Persib Siap Lebaran di Mess dengan Prihatin Tanpa Keluhan
Mimpinya terkabul. Bersama Pelita Jaya, pria kelahiran Makassar, 9 Maret 1969, bisa wara-wiri berseragam timnas Indonesia.
Herrie menggunakan seragam timnas Indonesia sejak 1988-1994. Turnamen yang diikutinya pun bejibun.
Lelaki berkepala plotos ini tampil tiga kali pada SEA Games, mulai edisi 1989, 1991,dan 1993.
Dia membela skuad Garuda pada Pra Piala Dunia 1990, Kualifikasi Piala Asia 1992, serta Piala Kemerdekaan edisi 1991 sampai 1994.
"Sebelumnya bersama timnas Indonesia junior, dia ikut Piala Coca Cola. Itu kualifikasi Piala Dunia junior," ucap Jose.
Baca Juga: Menu Favorit Evan Dimas Saat Berbuka Puasa
"Jadi lengkaplah dari junior sampai senior, saya menyandang status pemain timnas Indonesia."
"Itu semua pas banget dengan cita-cita yang saya perjuangkan sejak bocah dahulu," eks-pesepak bola yang mengawali karier profesionalnya mulai usia 18 menambahkan.
Soal prestasi terbaik bersama timnas Indonesia, Jose mengaku pada SEA Games 1991 di Filipina. Itu adalah momen terbaiknya. Sebab di sana, Manila, dia dikalungi medali emas.
"Pada SEA Games, medali sepak bola kan tinggi banget gengsinya. Meski cuma dihitung satu medali di klasemen umum, tetapi selalu jadi buah bibir publik sepak bola nasional," Jose bercerita.
Medali emas SEA Games 1991 itu juga membuat Jose sebagai pembuktian bahwa dia bisa memperbaiki kesalahan yang pernah dibuatnya bersama timnas Indonesia.
Baca Juga: Liga Sepak Bola Putri Negara yang Tak Jauh dari Pusat Corona Berjalan Lancar
Sebelumnya pada SEA Games 1989 di Kuala Lumpur, Malaysia, dia diganjar kartu merah saat bentrok dengan Singapura.
"Malunya minta ampun. Itu kartu merah satu-satunya yang pernah saya kantongi selama menjadi pemain timnas Indonesia," ujar Jose.
"Udah gitu, Indonesia juga gagal mempertahankan gelar juara (emas pada SEA Games 1987)."
"Kami cuma kebagian medali perunggu. Apes memang saat," mantan pemain PKT menuntaskan ceritanya.