- Uston Nawawi yang musim 2019 menangani Persebaya U-20 menyerap dua ilmu positif dari Rusdy Bahalwan.
- Rusdy Bahalwan juga mengajarkan Uston Nawai menjadi pelatih yang tegas dan disiplin, termasuk saat membesut Persebaya U-20.
- Beberapa ilmu kepelatihan dijalankan Uston Nawawi dalam mengantarkan Persebaya U-20 menjuarai EPA Liga 1 U-20.
SKOR.id – Kesuksesan Persebaya U-20 menjuarai Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2019 tak lepas dari peran sang pelatih, Uston Nawawi.
Tim asuhan Uston Nawawi itu berhasil mengalahkan Barito Putera U-20 dalam partai final di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar, Bali pada Desember 2019.
Saat dihubungi oleh Skor.id, Uston Nawawi mengaku banyak pelajaran yang didapat dalam cara melatih tim dan juga meracik strategi.
Salah satunya dari Rusdy Bahalwan, pelatih pada saat dirinya membela timnas Indonesia pada Piala Tiger 1998.
Berita Persebaya Lain: Memori April, Irfan Jaya Ingat Momen Sempat Down Bersama Persebaya
“Saya suka dengan cara dia melatih, sangat mengedepankan kerja sama tim. Beliau tidak pernah melihat pemain untuk diandalkan, semua dipukul sama rata,” ujar Uston Nawawi.
Uston Nawawi, pemain termuda timnas Indonesia kala itu, merasa Rusdy Bahalwan memimpin tim setiap latihan dan pertandingan dengan baik.
Baca Juga: Potong Gaji di Liga Malaysia, 3 Happy Ending dan Sisanya Deadlock
Artinya, tidak ada perbedaan perlakuan antara pesepak bola senior dan pemain junior.
“Pak Rusdy tidak memandang siapapun pemainnya, yang salah ya disalahkan. Beliau memang pelatih yang mengedepankan tanggung jawab pemain di lapangan,” kata Uston.
“Kata-kata yang paling saya ingat itu, dia sering menekankan kami bahwa jika kehilangan bola harus kerja keras dan tanggung jawab ambil bola lagi, tidak ada alasan."
Lelaki yang kini berusia 42 tahun itu mengaku, banyak nilai positif dari Rusdy Bahalwan yang dicontoh olehnya saat melatih sekarang.
Baca Juga: Cedera Parah Sembuh, Winger Pembobol Gawang Timnas Indonesia Tak Jadi Pensiun Dini
“Seperti strategi yang paling terkenal darinya itu coming from behind dan sepak bola menyerang,” kata Uston.
“Jadi, semua pemain ditekankan untuk saling support dan pada saat mendapat bola, penguasaan ball position yang paling diutamakan.”