Kisah Jatuh Bangun Dua Klub Galatama yang Eksis di Kasta Tertinggi Kompetisi

Noval Luthfianto

Editor:

  • Pada 2020 hanya tersisa dua tim eks-Galatama yang bertahan di kasta tertinggi, Arema FC dan Barito Putera. 
  • Arema FC bisa eksis di kasta tertinggi karena kecintaan elemen klub dan didukung penuh suporter, Aremania. 
  • Barito Putera terus bertahan karena pemilik klub memegang teguh amanat mendiang pendiri walau kondisi sulit. 

SKOR.id - Penyatuan dua liga semiprpfesional, antara Liga Sepak Bola Utama (Galatama) dan Kompetisi Perserikatan dimulai pada musim 1994-1995.

Ketika itu hanya ada satu kompetisi, yakni Liga Indonesia 1994-1995, yang kontestannya merupakan mantan-mantan klub Galatama dan Perserikatan.  

Seiring waktu berjalan, pada 2020 tinggal dua tim produk Galatama, yakni Arema FC dan Barito Putera, yang bertahan pada kasta tertinggi kompetisi.

Baca Juga: Misteri Telur Gaib di Gawang Barito Putera, Diinjak Kekey Zakaria dan Gol

Sempat ada Semen Padang FC, namun terdegradasi ke Liga 2 2020. Pada Kompetisi Galatama terakhir, tercatat 17 klub jadi peserta pada penyelenggaran ke-13. 

“Arema sejak awal berdiri 11 Agustus 1987 sampai sekarang tetap eksis dengan plus minusnya,” kata General Manager Arema, Ruddy Widodo, Sabtu (18/4/2020).

“Yang saya amati, kuncinya kekompakan. Itu cukup jadi modal kuat di Arema. Ya kekompakan semua elemen dari tahun ke tahun,” ia menambahkan.

Dalam keadaan dan kondisi seperti apa pun, semua elemen Arema menurutnya menjalani dan mengerjakannya dengan menggunakan hati.

“Makanya jika ada siapa pun itu, mohon maaf, jika tidak mempunyai hati, bakal tidak lama di Arema. Jangan lupa juga, faktor dukungan Aremania yang membuat kami tetap eksis." 

Selama 26 tahun berselang atau saat musim kompetisi 2020 ini, dari 17 klub eks Galatama 1993-1994, selain Arema dan Barito Putera, ada enam lainnya yang hidup. 

Satu tim ada di Liga 2 2020, Semen Padang FC, dan satu tim di Liga 3 Nasional 2020, yakni Petrokimia Putra Gresik (kini Gresik United).

Tiga tim lainnya berkompetisi di level Asosiasi Provinsi (Asprov), yaitu Mitra Surabaya, Pupuk Kaltim Bontang (kini Bontang FC), dan Medan Jaya.

Hanya Assyabaab Salim Group Surabaya (kini Assyabaab) yang berkompetisi di internal Askot PSSI Surabaya.  

Sisanya, sembilan klub tak lagi terdengar kabarnya, bahkan non aktif dari ingar bingar kompetisi sepak bola nasional.

Yakni Pelita Jaya, Arseto Solo, Mataram Putra Yogyakarta, BPD Jawa Tengah Semarang, Aceh Putra, Bandung Raya, Warna Agung, Gelora Dewata '89 Denpasar, dan Putra Samarinda.

“Barito Putera sejak ayah kami (Abdussamad Sulaiman) hingga saat ini dikelola secara profesional dan beliau mengharamkan putus asa,” ujar Hasnuryadi Sulaiman.

Dijelaskan CEO Barito Putera itu, dari awal berdiri 1988 sampai saat ini, dalam hal pendanaan Barito Putera dikelola secara mandiri, bahkan tanpa sponsor pendamping.

“Apa pun kondisinya, kami tetap harus eksis. Ayah kami pernah bilang ketika itu, kalaupun beliau sudah tak punya harta, tangannya pun akan beliau gadaikan untuk Barito Putera.”

“Itulah suntikan moral untuk kami saat ini, selain komitmen dan kekompakan kami semua di manajemen untuk menjaga Barito Putera,” ia menambahkan.

Usai Galatama gulung tikar pada 1994, eksistensi Arema FC dan Barito Putera sebagai tim swasta juga harus jatuh bangun untuk sekadar eksis.

Menyangkut pendanaan, baik pada Liga Indonesia, Indonesia Super League (ISL), Indonesia Soccer Championship A, hingga Liga 1, semuanya didanai dengan usaha keras.

Arema FC dan Barito Putera bak batu karang kokoh, tidak rapuh diterjang ombak. Kedua tim bahkan terbilang solid dalam pendanaan dan performa pada Liga 1 2020. 

Meski dikepung 11 tim eks perserikatan, Persipura, Persebaya, Persib, PSS, PSIS, PSM, Persija, Persela, Persik, Persita, dan Persiraja, keduanya tak patah arang.

Temasuk lima klub baru hasil merger atau akuisisi, yakni Madura United, Tira Persikabo, Bali United, Borneo FC, dan Bhayangkara FC.

Rivalitas Arema FC dan Barito Putera di kompetisi reguler domestik juga terbilang lama, 32 tahun. Yakni saat tim asal Banjarmasin itu ikut Galatama pada 1988-1989.

Tercatat kedua tim sudah bertemu 39 kali, dan Arema mengungguli Barito Putera dengan 22 berbanding 7, seri 10 kali, serta agregat gol 46-28. 

 Baca Juga: Hidup Pelatih Arema FC Tak Lengkap Tanpa Secangkir Kopi

Sisi prestasi, Singo Edan juga lebih unggul dibanding Laskar Antasasri. Tim asal Malang itu, meraih juara Galatama 1992-1993, Divisi 1 2004, dan ISL 2009-2010.  

Sebaliknya Barito Putra sekali meraih gelar juara Divisi Utama 2011-12, setelah mengungguli Persita dengan skor 2-1, dan promosi ke ISL 2013.

 

Tim ini pernah mengalami tahun-tahun sulit ketika terdegradasi dari Divisi Utama 2003 ke Divisi 1 2004. Bahkan pada Divisi 1 2005 juga terdegradasi ke Divisi 2 tahun 2006.

Source: topskor.id

RELATED STORIES

Galatama Lahirkan Banyak Klub di Jakarta tapi Gagal Singkirkan Persija

Galatama Lahirkan Banyak Klub di Jakarta tapi Gagal Singkirkan Persija

Sepak bola Jakarta pernah bergeliat pesat pada era 1980-an hingga pertengahan 1990.

Kisah Krama Yudha Tiga Berlian dan Munculnya Julukan Maradona Asia

Kisah Krama Yudha Tiga Berlian dan Munculnya Julukan Maradona Asia

Krama Yudha Tiga Berlian, klub sepak bola yang bermarkas di Palembang, kini tinggal kenangan.

KIsah Arseto FC, Penguasa Jakarta yang Mati Karena Reformasi

Setelah 17 musim berkiprah dalam kompetisi Galatama 1979-1994 dan Liga Indonesia 1994-1998, Arseto umumkan kematiannya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Load More Articles