- Direktur PT PSS, Hempri Suyatna, memahami kondisi sulit yang dialami semua pihak dari Liga 1 2020 saat pandemi virus corona.
- Salah satu imbasnya, kompetisi Liga 1 2020 tidak akan bisa dilanjutkan dan PSS Sleman salah satu korban wabah ini.
- Petinggi manajemen PSS Sleman pun lebih memilih diadakan turnamen pengganti andai kompetisi musim ini benar-benar dihentikan total.
SKOR.id - Di tengah ketidakpastian kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 karena pandemi virus corona, sejumlah klub mengajukan beberapa tawaran, termasuk PSS Sleman.
Mereka mengajukan opsi-opsi kepada PSSI serta operator kompetisi dalam hal ini adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Tawaran itu beragam, mulai dari menghentikan total kompetisi, mengubah format, hingga membentuk turnamen pengganti.
Opsi yang disebut terakhir juga turut disepakati oleh Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Hempri Suyatna.
Berita PSS Sleman Lain: PSS Sleman Jadi Penguasa Yogyakarta dalam Satu Dekade Terakhir
Meskipun demikian, Hempri berharap pandemi virus corona ini segera berakhir dan Liga 1 2020 dapat kembali diputar.
Namun demikian, jika kondisi tak kunjung membaik, maka ia lebih memilih untuk menanti keputusan dari PSSI.
"Untuk kelanjutan Liga 1 2020, kami berharap pandemi virus corona ini segera berakhir, sehingga kompetisi bisa kembali dilanjutkan," ujar Hempri, kepada Skor.id, Kamis (16/4/2020).
"Namun, jika memang pandemi ini belum berakhir, kami akan menunggu arah kebijakan PSSI seperti apa," ia menambahkan.
Sebagai gantinya, Hempri memilih opsi turnamen pengganti andai kompetisi Liga 1 2020 benar-benar tak bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Kilas Balik, Hubungan Fan PSS Sleman dan Persis dari Kritis Jadi Harmonis
"Kalau memang kompetisi sudah resmi ditiadakan dan keadaan sudah kembali normal, kami berharap ada turnamen pengganti," ujarnya.
Sebab, kata Hempri, sepak bola sudah menjadi sandaran hidup banyak orang.
"Sebab, banyak orang yang hidup dari sepak bola, tidak hanya pemain, pelatih, tetapi pelaku-pelaku ekonomi lain seperti pedagang dan sebagainya," kata Hempri.
Hempri menyebut, di tengah situasi ekonomi yang sulit dalam beberapa bulan ke depan, industri sepak bola menjadi salah satu aspek yang bisa menjadi alternatif.
"Ketika ada turnamen misalnya, industri sepak bola menjadi salah satu bagian yang bisa menjadi alternatif," kata Hepri menerangkan
Baca Juga: 7 Pemain ASEAN yang Berkarier di Eropa pada Era 1980 dan 1990, 3 dari Indonesia