- Presiden Persebaya, Azrul Ananda, ingin ada regulasi baru terkait kuota pemain asing.
- Menurut Azrul Ananda, sebaiknya mulai Liga 1 2021 kouta pemain asing hanya dua atau tiga.
- Kebijakan ini diyakini Azrul Ananda akan membuat sepak bola Indonesia lebih baik lagi.
SKOR.id - Keberadaan empat pemain asing dalam Liga 1 2020 dianggap terlalu banyak oleh Presiden Persebaya, Azrul Ananda.
Azrul menginginkan pengurangan jumlah pemain asing hingga sisa tiga slot saja pada musim berikutnya atau mulai musim 2021.
Apalagi kontestan Liga 1 2020 baru saja mengeluarkan enam poin rekomendasi hasil virtual meeting yang berlangsung pada Jumat (10/4/2020).
Baca Juga: Presiden Persebaya Bicara Kans Liga 1 Jalan di Tengah Pandemi Covid-19
Salah satunya adalah menggelar kompetisi khusus dengan ketentuan khusus pada bulan September, jika Liga 1 2020 dihentikan karena pandemi covid-19.
Menurut Azrul, saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengawali kebijakan kompetisi dengan regulasi yang lebih baik dan berpihak pada pemain lokal.
"Kalau sekarang empat asing, ya jadi dua atau tiga. Selain mengurangi biaya signifikan, ini juga menurut saya bisa punya dampak positif untuk prestasi nasional," terangnya.
Azrul menjelaskan, klub-klub Liga 1 2020 sangat bergantung pada pemain asing. Khususnya pada posisi kunci, striker, playmaker, bek tengah.
"Jadi, kalau ingin jadi pemain Indonesia di liga profesional, sejak kecil jangan latihan jadi striker, jangan latihan jadi playmaker," katanya.
"Percuma (kalau jadi striker atau playmaker), tidak akan dapat pekerjaan utama. Jadi, sayap saja. Jadi bek kanan-kiri saja. Jadi kiper saja," ia menambahkan.
Sebab itu Azrul menduga karena ini jugalah kemudian timnas INdonesia tidak memiliki striker mumpuni lagi yang bisa diandalkan dalam ajang internasional.
"Atau punya playmaker yang benar-benar game changer alias difference maker? Sehingga kesulitan mengejar prestasi internasional," lanjutnya.
Sebelumnya, Azrul secara tegas menyebut bahwa jang olahraga seperti sepak bola masih bisa berlanjut meski di tengah pandemi covid-19.
Azrul mengambil contoh seperti terjadi di Amerika Serikat yang juga saat ini terserang pandemi virus corona secara luas dan dahsyat.
"Liga sepak bola Amerika, MLS, seharusnya memulai musim 2020 minggu-minggu ini. Semua pun mundur," putra pentolan media besar Jawa Timur ini mengatakan.
"Pihak MLB (operator kompetisi) mengaku siap bertanding tanpa penonton. Yang penting ditayangkan televisi," ia menambahkan.
Menurut Azrul, ini bisa jadi catatan penting dari liga-liga yang mapan. Bahwa pemasukan utamanya bukan dari sponsor atau dari penonton.
Baca Juga: Presiden Persebaya Ingin PSSI Kaji Penerapan Salary Cap
"Rata-rata liga olahraga terbesar di dunia, pemasukan utama klub memang dari liganya sendiri. Penonton itu bonus," katanya.
"Liga mendapatkan pemasukan dari hak tayang atau hak licensing (atau yang lain)," lelaki yang menyukai olahraga basket dan bersepeda ini memungkasi.