- Agus Fauzan, wasit Liga 1 2020, mengaku sedih kompetisi tidak berjalan karena wabah virus corona.
- Wasit berlatar belakang TNI Angkatan Udara ditugaskan pimpinannya sebagai tenaga medis covid-19.
- Prias asli Sleman, Yogyakarta itu berharap PSSI memberikan bantuan kepada wasit tak punya penghasilan.
SKOR.id - Perawakannya tegap, matanya jeli, dan keputusannya tegas tetapi juga benar. Itulah sedikit gambaran Agus Fauzan saat memimpin laga Liga 1 2020.
Namun kini, saat kompetisi dihentikan sementara, Agus Fauzan tak bisa lagi beraksi. Sebagai gantinya, ia kembali ke barak Tentara Nasional Indonesia.
Dalam tiga Liga 1 2020, Agus kebagian memimpin pertandingan Persib Bandung menjamu Persela Lamongan dan Madura United menghadapi Persiraja Banda Aceh.
Dua laga dalam tiga pekan awal kompetisi menunjukkan performa Agus. Artinya, ia dinilai memimpin laga dengan baik sehingga dapat kesempatan lebih banyak.
Selama dihentikannya kompetisi, wasit asal Sleman, Yogyakarta ini kembali ke angkatan, TNI Angkatan Udara (AU). Pangkatnya adalah Sersan Dua (Serdu).
Baca Juga: Komite Wasit PSSI Cari Solusi Pemasukan Wasit Selama Kompetisi Terhenti
Dalam masa darurat pandemi virus corona, Agus ditugaskan oleh pimpinannya sebagai tenaga medis di Yogyakarta.
Tugasnya melakukan sterilisasi ruangan ataupun membantu kesatria TNI lainnya yang sibuk keluar-masuk membantu tenaga medis di Yogyakarta dan sekitarnya.
"Ketika tidak ada pertandingan saya fokus di kantor. Kebetulan saya juga sebagai prajurit (TNI) Angkatan Udara yang ditugaskan sebagai tenaga medis," ucap Agus.
"Ya kami monitoring sterilisasi ruangan, kesatria. Tidak di rumah sakit sih tidak, tapi setingkat dengan poliklinik. Jadi kami fokus dengan taruna angkatan udara," katanya.
Baca Juga: Program Memperbanyak Pelatih dan Wasit PSSI Terkikis
Dalam beberapa askinya, Agus pun terlihat menggunakan alat pelindung diri (APD). Artinya, Agus juga menjadi garda terdepan memerangi covid-19.
Terlepas dari itu, Agus sedih dengan nasib rekan-rekannya sesama wasit. Pasalnya, ada beberapa wasit yang tak punya penghasilan sampingan.
Pasalnya, wasit juga seperti pemain dan pelatih sepak bola, yang memberikan segalanya untuk profesinya itu. Profesi wasit sudah mendarah daging.
"Pastinya ya semua merasakan sedih. Kalau sedih ya sedih sekali, karena pertandingan sepak bola sudah mendarah daging di kami," kata Agus kepada Skor.id, Kamis (2/4/2020).
"Kalau masalah penghasilan pastilah itu berkurang pasti, karena kasusnya (virus corona) sudah mendunia, jadi mau gimana lagi," ujar Agus.
Karenanya Agus mengusulkan, agar PSSI memerhatikan kondisi wasit selama kompetisi dihentikan. Pasalnya pengadil juga bagian utama dari kompetisi.
"Ya kami lemahnya di situ. Kami jelas tidak ada kontrak, kami dibayar per pertandingan. Mungki harapkan kmi sedikit bantuan (dari PSSI)," katanya.
"Karena ada teman-teman (wasit) yang mungkin tidak ada pekerjaan lain selain menjadi wasit. Mungkin itu yang di pihak atas (PSSI) yang akan mengusulkan," ujar Agus.