- Ruben Sanadi sedih kompetisi harus berhenti sementara.
- Ia berharap pemotongan gaji tidak membuat pemain kesusahan.
- Setiap tim tentu punya kebijakan yang berbeda-beda terkait pemotongan gaji.
SKOR.id - Efek domino mulai dirasakan oleh para pesepak bola terkait penghentian sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Salah satu efeknya adalah pemangkasan gaji pemain, pelatih, dan mungkin semua ofisial.
Setiap tim tentu punya kebijakan yang berbeda-beda terkait hal ini, tergantung kesepakatan yang dicapai.
Sejumlah pemain menilai, pembayaran gaji yang maksimal hanya 25 persen sesuai arahan dalam Surat Keputusan PSSI beberapa waktu lalu, terhitung Maret, April, dan Mei dirasa cukup memberatkan.
Baca Juga: Pemain Asing PSM Makassar Dilarang Meninggalkan Indonesia
Seperti yang diungkapkan penggawa anyar Bhayangkara FC, Ruben Karel Sanadi. Ia merasa sedih kompetisi sepak bola Indonesia harus dihentikan sementara.
Bahkan, kompetisi bisa saja berhenti total musim ini akibat kasus virus corona yang kian merebak di Tanah Air.
Karena menurut Ruben, bagi sebagian besar pemain sepak bola adalah penghidupan.
"Tapi mau bagaimana lagi, ini kan karena wabah yang tidak mudah diatasi. Kami juga tidak menginginkan hal seperti ini terjadi," kata Ruben kepada wartawan, Senin (30/03/2020).
Soal pembayaran gaji yang tidak full untuk beberapa bulan, Ruben tak begitu mempermasalahkan.
Namun, ia juga menunjukkan rasa solidaritas terhadap pemain yang mungkin gajinya tidak besar untuk menghidupi diri sendiri, apalagi jika sudah berkeluarga.
"Tapi, kasihan teman-teman pemain yang memiliki gaji yang tidak tinggi juga kan. Kasihan kalau mereka hanya mendapatkan 25 persen," Ruben menambahkan.
Baca Juga: Bertambah Umur, Ini Harapan Ketua Umum PSSI
"Karena kan ada keluarga yang harus dihidupi. Mungkin kalau 50 persen itu baru lebih baik," ia melanjutkan.
Bek kiri yang direkrut dari Persebaya Surabaya pada awal musim ini mengatakan, saat ini juga belum ada pengumuman pasti terkait opsi pembayaran gaji skuad The Guardian, julukan Bhayangkara FC.
"Kalau di Bhayangkara FC belum ada perbincangan. Saya menunggu saja bagaimana kebijakan dari manajemen," katanya.