- Alberto Goncalves tak masalah gajinya dipotong 75 persen dalam tiga bulan.
- Menurut Alberto Goncalves, situasi saat ini harus dimengerti semua pihak.
- Striker naturalisasi ini berharap Liga 1 2020 bisa segera berlangsung lagi.
SKOR.id - Surat Keputusan (SK) PSSI nomor 48.SKEP/III/2020 tentang pemberhentian smentara Liga 1 dan Liga 2 2020 ditanggapi beragam.
Sejumlah pemain yang tampil dalam Liga 1 2020 pun bersuara. Pasalnya, salah satu poin dalam SK tersebut menyangkut pemotongan hak sebesar 75 persen.
Dalam SK tersebut PSSI membolehkan klub membayar hak-hak pemain, pelatih, dan ofisial tim pada Maret, April, dan Mei, hanya 25 persen dari perjanjian kontrak.
Striker Madura United, Alberto "Beto" Goncalves, menerima dengan lapang dada keputusan pemotongan gaji. Menurutnya, kondisi saat ini yang memaksa demikian.
"Kami sementara ini berhenti bekerja (bermain bola). Tidak begitu masalah kalau harus potong 50 persen atau 75 persen," kata Beto.
Baca Juga: Direktur Madura United Sebut Tak Elok Bicara Rugi di Tengah Bencana Corona
"Yang paling penting, kami tetap menerima pemasukan. Jadi, untuk sebentar dipotong tidak masalah. Tapi nanti ketika sudah normal, kembali seperti biasa," ia menambahkan.
Pemain kelahiran Belem, Brasil, 39 tahun silam itu menambahkan, situasi seperti ini baru pertama kali terjadi sepanjang karier profesionalnya.
Saat ini, sepak bola bukanlah hal yang paling utama. Kesehatan dan keselamatan diri serta orang-orang terdekat menjadi prioritas.
"Karena kami harus mengerti juga situasi ini. Bahkan, bukan di Indonesia saja tapi di seluruh dunia ada bencana ini," ujar striker naturalisasi tersebut.
Baca Juga: Madura United Siapkan Plan A, B, dan C soal Kelanjutan Liga
"Semoga cepat selesai masalah ini dan kami bisa kembali latihan seperti biasa dan kami hidup seperti biasa. Karena semua sudah mulai bosan di rumah," Beto memungkasi.
Adapun Madura United telah meliburkan program latihan tim setelah dinyatakannnya darurat virus corona di Jawa Timur, termasuk Madura.