- Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, memilih tetap berada di Semarang selama Liga 1 2020 dihentikan sementara.
- Pria asal Montenegro yang melatih PSIS itu tak bisa pulang ke negaranya karena bandara ditutup.
- Dragan Djukanovic siap patuhi kebijkan PT LIB yang menghentikan liga sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
SKOR.id - Pilihan pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, tetap berada di kota asal klub itu meski tim diberi libur cukup panjang karena alasan kuat.
Keputusan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, ia merasa lebih aman dari ancaman virus corona jika tetap di Indonesia.
Pelatih asal Montenegro itu pun mengaku ingin pulang ke negaranya, tetapi dengan kondisi yang terjadi di Eropa saat ini membuat dirinya enggan ambil risiko.
Baca Juga: CEO PSIS Semarang Jamin Gaji Pemain Aman
Lagi pula, status negerinya saat ini yang berada dalam situasi darurat Corona, sehingga orang-orang harus melakukan karantina jika masuk ke negara tersebut.
"Saya tetap tinggal di Semarang, karena tak bisa pulang. Mengingat, bandara di Serbia ditutup untuk penerbangan internasional," tutur Dragan Djukanovic.
"Untuk saat ini, lebih baik saya menunggu situasinya kembali normal terlebih dahulu," katanya menambahkan.
Sementara itu, mengenai kompetisi Liga 1 2020 yang dihentikan sampai dengan waktu yang belum ditentukan, Dragan menyayangkan hal tersebut.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, CEO PSIS Semarang Pastikan Klub Merugi
Sebab, anak asuhnya sedang dalam performa positif pada dua laga terakhir yang sukses diakhiri dengan kemenangan.
Skuad Mahesa Jenar pun berada di peringkat lima klasemen sementara Liga 1 2020 dengan koleksi enam poin dari tiga laga.
Meski begitu, ia menghormati keputusan operator liga karena hal itu merupakan yang terbaik di tengah situasi yang terjadi saat ini.
Baca Juga: Selepas Bela Persija pada 2003, Pemain Asing Ini Jadi Penyanyi di Brasil
"Kami menghormati apapun keputusan dari liga. Saya pribadi sebetulnya kurang suka dengan keputusan tersebut karena PSIS sedang dalam performa bagus," ujar Dragan.
"Namun, sebagai pelatih profesional, saya harus disiplin. Kami akan berlatih lagi setelah libur dua minggu," kata pria 50 tahun ini menambahkan.