- Marco Motta terkesan dengan sambutan internal Persija dan juga publik Jakarta.
- Menurut Marco Motta sepak bola Indonesia andalkan fisik dan suka hal tersebut.
- Nomor punggung 47 punya arti khusus bagi mantan Juventus FC dan AS Roma ini.
SKOR.id - Musim yang sangat berbeda sedang dijalani Marco Motta. Tak ada yang menyangka, mantan pemain Juventus FC ini bergumul dengan sepak bola Indonesia.
Motta akan memperkuat Persija Jakarta, klub dengan sejarah panjang, pengoleksi gelar liga terbanyak, dengan salah satu basis suporter terbesar di Indonesia.
Ini jadi tantangan baru bagi pesepak bola asal Italia tersebut. Juga kebiasaan yang tentunya pasti berbeda saat melayani wawancara dari para pewarta Indonesia.
Namun, meski berstatus pemain bintang, Motta tetap memposisikan diri sama dengan pemain lainnya. Siapapun yang berpapasan dengannya, selalu disapa.
Satu yang pasti, kecintaan Motta terhadap sepak bola tidak pernah berubah. Berikut wawancara eksklusif TopSkor (grup Skor.id) bersama Marco Motta:
Dua bulan di Jakarta, bagaimana dengan kota ini?
Jakarta sangat berkesan, saya baru hampir dua bulan berada di sini dan saya sudah sangat menyukai kota ini. Semua orang menyambut saya dengan hangat.
Semua membuat saya merasa nyaman. The Jakmania adalah tifosi luar biasa, terbaik yang pernah saya lihat sepanjang karier saya.
Apa perbedaan Jakarta dengan Bergamo, Torino, atau Roma?
Perbedaannya cukup besar, karena Jakarta kota metropolitan. Di sini ada sekitar 15 juta penduduk, meski kota Milan dianggap sebagai kota besar tapi masih jauh dibandingkan Jakarta.
Perbedaan utama ditentukan oleh kemacetan karena Jakarta kota yang sangat besar, sedangkan kota-kota di Italia jauh lebih kecil.
Apa ada kendala adaptasi cuaca?
Cuaca yang berbeda, bagi saya sampai sekarang tidak pernah menjadi masalah, karena saya tahu bagaimana beradaptasi.
Sepanjang karier, saya beruntung pernah main di Olimpiade Cina dan cuacanya mirip. Saya juga pernah main di Jepang, di Singapura bersama Juventus dan tim nasional.
Pastinya cuaca yang berbeda, tapi saya tahu caranya bagaimana beradaptasi
Mengenai sepak bola Indonesia...
Saya selalu berusaha beradaptasi, pertama tentunya saya memulai di Italia, kemudian Inggris, Spanyol, dan sekarang di sini (Indonesia).
Bagi saya sepak bola adalah sepak bola. Memang ada perbedaan tapi saya berusaha tampilkan gaya permainan saya dan apa yang saya kuasai.
Pada saat tiba, saya sudah tahu di sini sangat mengandalkan permainan fisik dan cepat, saya berusaha menyesuaikan diri. Tentu saja setiap negara tidak semua sama.
Seperti di Spanyol yang sangat mengandalkan teknik, tidak begitu mengandalkan fisik. Di Italia lebih mengandalkan taktik, sedangkan di Inggris jauh lebih mengandalkan fisik.
Di sini ada banyak pemain gesit, wasit jarang memberi tanda pelanggaran, sangat mengandalkan fisik dan saya suka itu.
Apa arti nomor punggung 47?
Nomor yang selalu menjadi bagian dari hidup saya, jika dilihat saling melengkapi: 4 adalah tanggal kelahiran istri saya dan 7 angka yang selalu saya gunakan sepanjang karier.
Kesan debut bersama Persija di GBK?
Amazing, karena saya sudah pernah main di stadion ini bersama Juventus. Pastinya saya sangat senang bisa membantu tim dan saya tidak dapat mengharapkan debut lebih baik dari ini.
Bagaimana kerja sama dengan Riko Simanjuntak di sisi kanan?
Sangat bagus, kami sering bersenang-senang ketika berada di lapangan, saling mengerti sejak sesi latihan pertama. Saya berusaha membantu dia dan begitu juga sebaliknya.
Apa yang Anda lakukan saat libur latihan?
Menghabiskan waktu bersama keluarga. Hidup saya terdiri dari dua F: family dan football. Saya akan habiskan waktu dengan mereka, main dengan anak-anak, keluar bersama istri dan berkeliling kota, bersenang-senang. (bersambung)
Pewawancara: Furqon Al Fauzi
Penerjemah: Handy Susilo