- Sofyan Hadi meninggal dunia pada usia 69 tahun.
- Legenda Persija Jakarta itu sebelumnya sudah cukup lama menderita kanker sumsum tulang belakang.
- Selama kariernya, Sofyan Hadi bersinar bersama Persija Jakarta sebagai pemain dan pelatih.
SKOR.id – Berita duka cita menyelimuti sepak bola Indonesia khususnya Persija Jakarta.
Itu lantaran salah satu mantan pemain dan pelatih mereka, Sofyan Hadi, mengembuskan napas terakhir, hari ini, dalam usia 69 tahun setelah berjuang melawan penyakit yang cukup lama dideritanya.
Sofyan Hadi memang sebelumnya sudah menderita kanker sumsum tulang belakang sejak 2014.
"Atas nama seluruh manajemen Persija Jakarta, menyampaikan rasa duka yang sangat dalam atas kepergian Sofyan Hadi," kata Ferry Paulus, Direktur Olahraga Persija dikutip laman resmi klub.
"Selamat jalan coach Sofyan Hadi jasa dan pengabdianmu tidak pernah kami lupakan dan terus kami kenang," Ferry Paulus menambahkan.
Ferry Paulus mengatakan, kabar ini membawa kesedihan bagi Persija Jakarta.
Baca Juga: Laga Bhayangkara FC vs Persija Resmi Digelar Tanpa Penonton
Almarhum merupakan legenda hidup Persija, yang berjasa menyumbangkan satu bintang di atas logo Persija dengan meraih gelar sebagai pemain dan pelatih, hingga membuat Macan Kemayoran menjadi tim dengan gelar juara paling banyak di Indonesia.
"Almarhum menjadi inspirasi kita semua dalam mencintai Persija Jakarta. Meski sudah tidak menjadi bagian Persija, Ia masih kerap menyaksikan langsung pertandingan di stadion dan televisi. Ia juga selalu mendoakan Persija," ucap Ferry Paulus.
Baca Juga: Kurniawan Dwi Yulianto Dibuat Gigit Jari Eks-Pemain Persija di Malaysia
Melihat rekam jejak kariernya, lelaki yang dijuluki "Jenggot Naga" ini punya catatan yang baik bersama timnas Indonesia maupun di level klub.
Sebagai pemain timnas Indonesia, Sofyan Hadi dinilai sebagai salah satu pemain yang tangguh dan punya daya juang tinggi pada era 1970-an.
Ia juga merupakan salah satu legenda paling sukses di Persija Jakarta. Ketika masih menjadi pemain, Sofyan sukses menjuarai kompetisi perserikatan pada 1973, 1975, dan 1979.
Setelah gantung sepatu, almarhum beralih menjadi pelatih dan sempat membawa Persija Jakarta juara Divisi Utama Liga Indonesia (sekarang Liga 1) pada 2001 silam.