- Felipe Americo mendapat banyak tawaran klub Asia tetapi lebih pilih Arema FC.
- Kiper muda Singo Edan ingin ia tempa menjadi pemain yang andal dan tangkas.
- Mantan pelatih kiper Barito Putera ini senang makan nasi goreng pinggir jalan.
SKOR.id - Empat penjaga gawang Arema FC bermandi keringat. Gemblengan pelatih kiper baru asal Brasil, Felipe Americo Martins Goncalves, jadi menu baru bagi mereka.
Tak hanya Kurniawan Kartika Ajie, Utam Rusdiana, dan anak muda jebolan Arema FC U-20, Andryas ‘Ciko’ Francisco, Teguh Amiruddin pun bersimbah peluh.
Mantan pelatih kiper Barito Putera itu bertekad untuk mencetak kiper-kiper andal untuk Arema dan timnas Indonesia. Bagaimana rencana Felipe musim ini?
Berikut wawancara eksklusifnya TopSkor bersama pelatih kiper yang terkenal akrab, ramah, dan memiliki selera humor tinggi di kalangan awak media dan Aremania itu:
Bersama Arema, bagaimana perasaaan Anda?
Waktu saya masih melatih Botafogo Football Academy untuk tim U-20, ada teman di Rio de Janeiro menawari saya melatih Arema dan beberapa negara di Asia. Tapi saya lebih memilih Arema dan Indonesia. Tidak perlu berpikir dua kali, langsung saya iyakan. Saya tahu sebelumnya, Arema tim besar dan banyak kiper timnas Indonesia dari klub ini.
Mengapa lebih memilih Indonesia?
Dibandingkan negara-negara lain di Asia, Indonesia dalam banyak hal mirip Brasil. Makanan, iklim, atmosfer sepak bola, dan yang paling penting di sini orangnya ramah.
Apa reaksi Anda ketika tahu empat kiper Arema masih muda?
Tidak masalah. Justru saya datang ke Arema ingin kembali melanjutkan tradisi dan sejarah kiper timnas Indonesia dari Arema. Saya cukup optimistis, dari empat kiper Arema saat ini akan menjadi yang terbaik di Indonesia dan masuk timnas Indonesia.
Musim lalu Arema kebobolan 62 gol. Ini sejarah buruk...
Saya ingin tegaskan, berapa banyak kebobolan gol sebuah tim itu kesalahan kolektif tim. Jadi, tidak bisa menyalahkan penjaga gawang saja. Tugas saya ke Arema, membantu coach Mario Gomez untuk membuat sektor ini solid dan bagus. Jadi, bukan bicara berapa gol akan kebobolan. Kami kerja sama dengan pelatih dan asisten lain sama-sama membuat semua lini bagus.
Apa itu Soccer rebound boards, program yang Anda terapkan di Arema?
Ini hal yang banyak dilakukan di Brasil, terutama ketika saya melatih di Botafogo U-17 dan U-20. Saya ingin mereka memiliki refleks cepat dalam situasi sesulit apa pun. Mereka harus mampu bereaksi dan berpikir dalam sepersekian detik untuk melakukan penyelamatan.
Apa makanan favorit Anda di Indonesia?
Nasi goreng. Ketika saya tinggalkan Barito Putera pulang ke Brasil, selama satu tahun itu saya pendam rasa rindu makan nasi goreng. Saya dan istri di Brasil pernah beberapa kali mencoba nasi goreng (di Brasil), tapi rasanya aneh dan tidak enak. Jadi, ketika saya akan ke Malang, saya senang luar biasa, karena akan jumpa nasi goreng lagi. Terutama yang dijual di warung-warung kecil ya, enak dan lezat.
Ada rencana membawa istri dana anak ke Malang?
Tidak, karena anak saya harus sekolah di Brasil. Kalau di sini mungkin SMP. Tapi, Mei nanti, istri dan anak saya ke Malang untuk liburan saja.
Menurut Anda, siapa kiper terbaik di Indonesia?
Kurnia Meiga Hermansyah. Menurut saya terbaik sampai saat ini, meski kini dia tidak main lagi, karena sakit kabarnya. Dia memiliki teknis lengkap, nyali besar, dan refleks luar biasa. Tapi saya berharap dia akan kembali lagi ke lapangan, tentu bersama Arema nantinya. (Noval Luthfianto)