- Pelatih kiper Persebaya, Benyamin van Breukelen, menyebut kiper-kiper muda Persebaya masih malu-malu.
- Saat ini Persebaya masih memburu kiper berpengalaman setelah kiper-kiper musim 2019 lalu hengkang.
- Mantan pelatih kiper timnas Indonesia U-23 ini ingin memunculkan kiper andal asal Surabaya seperti Kurnia Meiga.
SKOR.id - Sejak ditinggal Mizwar Saputra, Persebaya belum memiliki kiper berpengalaman. Kiper-kiper yang mengikuti pemusatan latihan di Yogyakarta merupakan kiper Persebaya U-20.
Mereka adalah Ernando Ari Sutaryadi, Ababil Syahbela Bram Susanto Putra, dan Andhika Ramadhani. Persebaya tentu saja tidak akan nekat menggunakan tiga kiper muda tersebut.
Setelah gagal mendatangkan Angga Saputra, Persebaya mencari kiper berpengalaman. Salah satu pemain yang sedang dijajaki dengan serius adalah eks-kiper PSM Makassar, Rivky Mokodompit.
Sambil menunggu kiper berpengalaman itu, pelatih kiper Persebaya, Benyamin van Breukelen, bekerja keras. Lelaki yang akrab disapa Benny itu ingin pastikan Persebaya punya pelapis andal.
Menurut pria berdarah Belanda itu, kiper-kiper muda Persebaya masih malu-malu. Mereka tak berani berteriak kepada seniornya di barisan pertahanan maupun gelandang.
Baca Juga: Bonek Bergerak, Persebaya Terusir Piala Dunia U-20 Ditolak
"Kebanyakan memang malu. Padahal suka tidak suka, kiper berteriak itu perlu. Memang mungkin akan terasa tidak enak, tetapi itu bagian dari mengasah mental,” ujar Benny, Sabtu (18/1).
Mantan pelatih kiper Persibo Bojonegoro menegaskan, ia tak hanya memberi praktek dalam latihan. Ia juga menceritakan pengalamannya semasa masih bermain.
Pada eranya, sosok kiper yang populer adalah Hermansyah. Saat itu, ia harus bersaing dengan pria kelahiran Sukabumi tersebut, yang merupakan langganan timnas Merah Putih.
“Saya berharap kiper muda terpacu menjadi nomor satu. Mereka harus memompa semangatnya, pemain muda perlu mengambil pelajaran dan pengalaman dari seniornya,” katanya.
Baca Juga: Pamit dari PSM, Zulham Zamrun Kian Dekat dengan Djadjang Nurdjaman
Sebagai pemain, Benny tidak pernah membela atau bermain melawan Persebaya. Namun, sebagai mantan kiper Niac Mitra pada 1987-1989, membuatnya mengenal atmosfer sepak bola Surabaya.
”Setelah sepekan lebih bersama Persebaya, saya kira ciri khas Suroboyoan tidak ada banyak perbedaan dari dulu dengan sekarang. Karakternya tetap sama,” ia membeberkan.
Dalam pandangan Benny, sepak bola Surabaya selalu semarak dengan jumlah penonton yang selalu tinggi. Pertandingan pun meriah dengan kedatangan puluhan ribu penonton.
Benny mengaku senang bisa bergabung dengan Persebaya. Apalagi, ia mendampingi pelatih kepala Aji Santoso, yang sudah lama ia kenal saat menangani timnas Indonesia U-23.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Akan Keliling Eropa
”Saya datang untuk membantu pelatih kepala di sektor penjaga gawang. Saya mengharapkan akan muncul penjaga gawang lokal yang bagus,” ia menambahkan.
Pelatih kiper berusia 56 tahun itu mengaku punya cita-cita besar di Persebaya. Ia ingin mengorbitkan kiper-kiper muda Persebaya menjadi kiper timnas.
Sebelumnya, sudah ada beberapa nama yang dia orbitkan menjadi kiper terbaik tanah air. Salah satunya Kurnia Meiga Hermansyah, yang ia bawa ke Arema pada 2008.
”Kepuasan pelatih kiper adalah menyaksikan anak didiknya berseragam timnas. Pokoknya, saya ingin berkontribusi untuk Persebaya dengan mencetak penjaga gawang tangguh,” pungkasnya.