- Kontrak Hambali Thalib bersama Persela akan kedaluwarsa pada akhir Januari 2020.
- Hambali Thalib ingin mencari tantangan baru ke klub yang bisa memberikan jam terbang.
- Sejumlah klub seperti Persebaya, PSS Sleman, dan Persija, dikabarkan menanti jawabannya.
SKOR.id - Persela Lamongan terancam kehilangan salah satu winger lincahnya, Hambali Tholib. Pemain berusia 20 tahun itu ingin mencari tantangan baru pada 2020.
Rumor kepindahan Hambali Tholib sejatinya bukan sekali ini. Sebelumnya, pada 2019 lalu, ia juga sempat menyatakan tidak betah.
Tepatnya pada putaran kedua Liga 12019, ketika jendela transfer dibuka, Hambali Tholib menyatakan ingin pindah ke PSM Makassar atau Persib Bandung.
"Hambali mengaku merasa kurang mendapat menit bermain jika masih berada di Persela," kata Manajer Persela Yunan Helmi, Selasa (14/1/2020).
Walau sang pemain telah mengutarakan keinginannya untuk pergi, Persela mencoba menahan. Persela janjikan menit main lebih banyak, sekaligus kenaikan kontrak.
Baca Juga: Kinerjanya Dipuji, Persela Lamongan Pertahankan Nilmaizar
Untuk sementara, Hambali belum bisa ke mana-mana. Pasalnya, pemain yang sempat merantau ke Eropa ini masih terikat kontrak dengan Persela hingga akhir Januari 2020.
Nama Hambali mulai diperhitungkan setelah ia diminati klub asal Kroasia, Lokomotiv Zagreb. Ia pun sempat menjalani seleksi selama dua bulan, yang akhirnya kandas.
Sepulang dari Kroasia, performa Hambali meredup. Bahkan, ia gagal menembus skuat timnas Indonesia U-22 yang tampil dalam SEA Games 2019 di Filipina.
Baca Juga: Hasil Tampines Rovers vs Bali United: Menang, Serdadu Tridatu Tantang Melbourne Victory
Selama masa kepelatihan Nilmaizar, Hambali hanya tampil 12 kali. Dari kesempatan itu, ia melesakkan satu gol. Itu pun diciptakannya sebelum pergi ke Kroasia.
Karenanya, Hambali berharap dilepas Persela. Ia ingin mencari tantangan baru, sekaligus mencari jam terbang lebih banyak.
Sejumlah klub dikabarkan telah mengontaknya, antara lain Persebaya, Persija, dan PSS Sleman. Namun, belum ada yang maju dengan serius. (Muhammad Bahrul Marzuki)