- Sarman Panggabean meninggal dunia pada Senin (13/1/2020) sore.
- Ketika muda, Sarman pernah membela dua klub besar,PSMS dan Persija.
- Sarman pernah menjadi pelatih timnas Indonesia bersama Bertje Matulapelwa.
SKOR.id - Kabar duka menghampiri sepak bola Indonesia. Salah satu legenda timnas Indonesia, Sarman Panggabean meninggal dunia pada Senin (13/1/2020) sore.
Kabar tersebut tersiar lewat pesan berantai di jejaring pertemanan komunikasi, WhatsApp. Yang mengabarkannya adalah sang adik, Berlin Panggabean.
"Saya Berlin Panggabean (adik kandung), mengabarkan kabar duka. Telah meninggal dunia SARMAN Panggabean hari Senin, tanggal 13 Januari 2020, jam 17:48," tulis Berlin.
Rencananya, mendiang Sarman akan disemayamkan di rumah duka, Jalan. Jati no. 103, Si Singamangaraja, Medan Teladan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (14/1/2020).
Semasa hidupnya, saat masih berkarier sebagai pemain, Sarman dikenal sebagai bek tangguh PSMS Medan. Berkat aksi impresifnya itulah ia lantas dipanggil membela timnas Garuda.
Baca Juga: Transfermarkt Sebut Saddil Ramdani Diincar Klub Portugal
Sarman memulai kariernya pada 1964, bergabung dengan tim junior PSMS. Awalnya Sarman merupakan penyerang. Bersama tim muda PSMS, ia direposisi menjadi stopper.
Tak dinyana, di posisi barunya tersebut ia tampil gemilang. Hanya berselang dua tahun setelah membela tim muda Ayam Kinantan, julukan PSMS, ia promosi ke tim utama.
Tepatnya pada 1967, atau setahun setelah promosi ke tim utama, ia dipanggil membela timnas. Ini kejutan, sebab saat itu Sarman baru berusia 19 tahun.
Baca Juga: Manajer Persija Umumkan Pengunduran Diri Lewat Media Sosial
Semasa kariernya, Sarman sempat membawa PSMS juara Perserikatan, yakni pada 1971. Uniknya, saat itu Sarman tampil sebagai seorang gelandang, bukan stopper.
Reposisi itu bukan karena instruksi pelatih, melainkan karena keinginannya sendiri. Sarman yang meminta langsung kepada pelatih PSMS. Itu tak lain karena ia bernaluri penyerang.
Bersama timnas Indonesia, Sarman sempat tampil dalam Pra Piala Dunia 1978 di Australia. Ketika itu Indonesia sedang disegani di pentas Asia. Sayangnya, Indonesia gagal ke putaran final.
Baca Juga: Ferry Paulus Akui sedang Rayu Tiga Winger Muda Berbahaya
Saat gantung sepatu, Sarman tak bisa jauh dari sepak bola. Ia mengikuti kursus pelatih dan akhirnya dilirik PSSI untuk menangani timnas Indonesia bersama Bertje Matulapelwa.
Pada 1987, duet Sarman dan Bertje membuahkan emas cabang olahraga sepak bola SEA Games. Kebetulan saat itu Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
Selamat jalan legenda. Jasa-jasamu akan selalu dikenang pecinta sepak bola Indonesia. Semoga tenang di alam sana.