- Bisnis usaha milik mantan pemain sepak bola Ali Daei disegel.
- Ini dikarenakan protes anti-hijab yang ia dukung.
- Hal itu terkait dengan protes besar-besaran menyusul kematian Mahsa Amini oleh polisi moral Iran.
SKOR.id - Peradilan Iran telah menyegel bisnis milik mantan pemain sepak bola Ali Daei karena mendukung protes anti-hijab yang sedang berlangsung di negara tersebut, sejak kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun dalam tahanan polisi moral.
Perintah dikeluarkan untuk menutup restoran dan toko perhiasan milik Daei, yang terletak di salah satu area kelas atas Teheran.
Kantor berita ISNA menyatakan bahwa: 'setelah bekerja sama dengan kelompok anti-revolusioner di dunia maya untuk menghalangi perdamaian dan bisnis pasar, perintah pengadilan dikeluarkan untuk menutup Noor Jewelry Showroom milik Daei'.
Ditambahkan bahwa perintah telah dikeluarkan untuk menutup restoran yang terkait dengan Daei, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Pada 28 November, Daei mengumumkan di akun Instagram-nya bahwa dia dan keluarganya telah menjadi sasaran ancaman yang tak terhitung jumlahnya.
View this post on Instagram
Paspor milik Daei disita sekembalinya ke Iran selama tahap awal protes, tetapi kemudian dikembalikan kepadanya.
Dia juga sebelumnya menolak undangan resmi FIFA dan Asosiasi Sepak Bola Qatar untuk menghadiri Piala Dunia bersama istri dan putrinya karena situasi saat ini di Iran dan penindasan protes.
"Saya lebih suka berada di sisi Anda di negara saya, dan menyatakan simpati saya kepada semua keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai akhir-akhir ini," kata Daei kala itu.
Daei adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola internasional, dengan 109 gol, hingga September 2022. Rekornya dipecahkan oleh Cristiano Ronaldo.
Daei bermain di tim Iran saat negaranya meraih kemenangan bersejarah di Piala Dunia atas Amerika Serikat pada 1998, dengan skor 2-1.
Mahsa Amini, 22 tahun, meninggal pada 16 September saat berada dalam tahanan polisi moralitas. Ia dituduh melanggar aturan berpakaian ketat yang dikenakan pada perempuan di Republik Islam.
Protes telah berlangsung sekitar tiga bulan, meskipun Teheran mengumumkan untuk membubarkan polisi moral.
Ratusan kematian tercatat, sementara ribuan penangkapan dilakukan, termasuk pemain sepak bola dan selebritas lainnya.
Baca Juga Berita Piala Dunia 2022 Lainnya:
Piala Dunia 2022: Daftar Pencetak Gol Terbanyak
Piala Dunia 2022: Konflik Israel-Palestina Merambah ke Kalangan Fans dan Jurnalis di Qatar