- Qatar resmi melarang bir di Stadion tempat digelarnya Piala Dunia 2022.
- Keputusan ini dikeluarkan hanya dua hari sebelum dimulainya turnamen.
- Awalnya diperbolehkan di Stadion, namun Pemerintah Qatar berubah pikiran tentang aturan alkohol.
SKOR.id - Qatar resmi melarang minuman beralkohol bir di Stadion tempat digelarnya Piala Dunia 2022. Pernyataan ini dikeluarkan hanya dua hari sebelum dimulainya turnamen.
Keputusan itu muncul setelah beberapa perubahan aturan konsumsi alkohol menyebabkan ketegangan antara FIFA dengan negara tuan rumah negara Muslim tersebut, di mana minum di tempat umum dilarang.
Namun, bir akan tetap tersedia di suite mewah yang disediakan untuk pejabat FIFA dan tamu kaya lainnya, New York Times melaporkan mengutip seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Awalnya mengonsumsi bir diperbolehkan di stadion, tetapi Pemerintah Qatar berubah pikiran tentang aturan alkohol.
Ini memaksa Budweiser — yang memiliki eksklusivitas untuk menjual bir di pertandingan Piala Dunia — untuk memindahkan kios penjual bir di luar Stadion karena Qatar ingin alkohol dikurangi.
Statement on beer sales at #WorldCup stadiums ????️ on behalf of FIFA and Host Country ????????: pic.twitter.com/o4IEhboXks— FIFA Media (@fifamedia) November 18, 2022
Namun sekarang sudah dilarang sepenuhnya. Dan ini juga sudah dikonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang mereka rilis.
Itu masalah karena FIFA memiliki kontrak 72 juta euro (sekitar Rp1,1 triliun) dengan Budweiser. Raksasa pembuat bir itu menulis cuitan pada akun Twitter-nya: "Yah, ini aneh..." setelah berita itu tersiar.
Langkah ini sekaligus berpotensi akan semakin merusak reputasi Piala Dunia 2022, dan tentunya juga FIFA.
Qatar telah menghadapi kritik sejak dianugerahi turnamen pada tahun 2010 karena perlakuannya terhadap pekerja migran, serta sikapnya terhadap komunitas LGBTQ+.
Keputusan FIFA untuk menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010 sangat kontroversial.
Beberapa pihak menuding ada tindakan penyuapan dan korupsi saat proses bidding. Hanya, tuduhan tersebut masih menjadi isu publik hingga saat ini.