- Inter Milan menjadi klub Italia pertama dan satu-satunya hingga sekarang yang meraih treble winners (tiga gelar utama dalam dalam satu musim).
- I Nerazzurri menyabet treble winners pada 2009-2010, di bawah komando Jose Mourinho.
- Bagaimana kabar mereka yang menjadi pahlawan La Benemata 11 tahun lalu itu?
SKOR.id - Pada 11 Tahun silam, tepatnya pada Mei 2010, Inter Milan melengkapi gelar treble winners dengan meraih gelar Liga Champions usai mengalahkan Bayern Munchen di final.
Inter Milan asuhan Jose Mourinho menjadi tim yang ditakuti saat itu. La Benemata berhasil merebut Scudetto 2010 dengan keunggulan dua poin dari rival terdekat, AS Roma.
Si Biru Hitam kemudian membekuk Roma 1-0 di final Coppa Italia, sebelum membekuk Bayern Munchen 2-0 di partai final Liga Champions.
Lalu, ke manakah anggota Inter Milan yang 11 tahun lalu bahu membahu menyabet treble winners perdana mereka.
Ada yang main bermain,ada yang masih bergelut di dunia sepak bola dengan peran berbeda, ada pula yang melakukan hal lain, bahkan hingga beralih ke dunia politik.
Berikut kondisi terkini penggawa I Nerazzurri yang merebut tiga gelar semusim 11 tahun lalu:
1. Julio Cesar
Melakoni 54 penampilan di semua kompetisi kala itu dan salah satu performa terbaiknya adalah menghalau tembakan Lionel Messi di semifinal Liga Champions.
Julio Cesar sempat membela QPR, Toronto, Benfica, Flamengo dan memulai karier sebagai jaksa, serta menjadi Brand Ambassador Inter.
2. Maicon
Setelah membela Inter Milan, Maicon sempat berseragam Manchester City dan AS Roma. Hingga sekarang di usia 40 tahun Maicon masih bermain bersama tim Serie D, Tre Penne.
3. Ivan Cordoba
Memang bukan menjadi pemain reguler saat Inter Milan meraih treble winners, tapi selalu siap sedia saat dibutuhkan.
Setelah meninggalkan sepak bola, ia masih menjadi bagian dari manajemen Inter Milan hingga 2014 dan Ivan Cordoba beralih menjadi jaksa.
Sejak Februari tahun ini, dia menjadi anggota baru Managing Director untuk Venezia Calcio Sports Area.
4. Lucio
Sempat membuat Interisti murka ketika memutuskan pindah ke Juventus yang diarsiteki Antonio Conte pada 2012, namun hanya bertahan beberapa bulan.
Setelah itu Lucio kembali ke kampung halamannya, Brasil, hingga kemudian pensiun.
5. Javier Zanetti
Menjadi ikon Inter Milan, klub yang ia bela sejak 1995 dan ditinggalkan pada 2014.
Setelah melakoni 858 penampilan, Javier Zanetti gantung sepatu dan kini menjabat sebagai wakil presiden Inter.
6. Cristian Chivu
Ia mengakhiri karier bersama I Nerazzurri pada 2014. Dapat lisensi kepelatihan, ia memulai karier pelatihnya di Inter Milan U-14, lalu ke tim U-17. Kini, ia melatih Inter Milan Primavera.
7. Marco Materazzi
Sempat menjalani karier sebagai pemain sekaligus pelatih di India selepas membela Inter Milan.
Hingga saat ini Marco Materazzi masih dicintai Interisti dan kerap menjadi perwakilan klub di berbagai ajang.
8. Walter Samuel
Dia meninggalkan Giuseppe Meazza pada 2014 dan menghabiskan waktu dua tahun di Basel. Sempat kembali ke Inter Milan untuk membantui Stefano Pioli.
Walter Samuel juga menimba ilmu kepelatihan di Lugano hingga 2018, sebelum bergabung sebagai staf teknik timnas Argentina. Kini ia menjadi salah satu asisten Lionel Scaloni.
9. Davide Santon
Kala itu usianya baru 19 tahun dan digadang sebagai bek masa depan Inter Milan maupun Italia.
Namun, kariernya ternyata tak sesuai harapan. Dia sempat dipinjamkan ke Cesena, Newcastle, lalu kembali ke Inter Milan dan kini berseragam AS Roma.
10. Esteban Cambiasso
Mengucap selamat tinggal dengan Inter Milan pada 2014 dan pindah ke Leicester City.
Setelah itu Esteban Cambiasso berseragam Olympiakos dan mengakhiri kariernya di sana dan berlanjut ambil kursus kepelatihan.
Dia menjadi bagian staf teknik Kolo,bia pada Piala Dunia 2018 dan sekarang menjadi komentator olahraga Sky Sport.
11. Thiago Motta
Tak lama setelah membawa Inter Milan meraih treble winners, Thiago Motta mencari pengalaman baru ke Paris Saint-Germain, klub yang ia bela dari 2012 hingga 2018.
Setelah itu ia melatih tim U-19 PSG, lalu membesut Genoa. Tapi setelah meraih dua kemenangan dalam sepuluh pertandingan, dia didepak pada Desember 2019.
Saat ini Thiago Motta melatih Spezia, setelah mendapat lisensi UEFA.
12. Goran Pandev
Di usianya yang hampir 38 tahun, Goran Pandev masih bermain untuk Genoa, tim yang ia berla sejak 2015 dan menjadi andalan timnas Makedonia.
13. Sulley Muntari
Setelah membela Inter Milan, ia pindah ke rival sekota, AC Milan, lalu bermain untuk Al-Ittihad sebelum kembali ke Italia bersama Pescara.
Lalu pindah ke Spanyol, di mana ia dilatih Clarence Seedord di Deportivo La Coruna, dan sempat main di divisi Segunda bersama Albacete.
14. Dejan Stankovic
Setelah karier bermainnya habis, ia menjajal dunia pelatih sebagai tangan kanan Andrea Stamaccioni di Udonese, sebelum kembali Inter sebagai manajer klub.
Namun ia hengkang pada Juni 2016. Sejak Desember 2019, Dejan Stankovic melatih Red Star, klub yang ia bawa memenangi gelar liga dua musim beruntun.
15. Diego Milito
Pahlawan Inter Milan meraih treble winners lewat sepasang golnya di partai final Liga Champions melawan Bayern Munchen.
Sampai sekarang ia masih melekat di hati fans Inter Milan. Pada Juli 2017 Diego Milito menjadi ambassador Inter dalam tur di Tiongkok.
Hingga saat ini, ia masih memiliki andil besar di Inter Milan, termasuk menyarankan klub membeli Lautaro Martinez.
16. Mario Balotelli
Usianya masih sangat muda ketika ia memenangi semuanya bersama Inter Milan.
Sayang, meski memiliki bakat besar, sejumlah insiden kontrovesial membuat Mario Balotelli gagal mengeluarkan potensi terbaik.
17. Wesley Sneijder
Setelah menjadi bagian penting Inter Milan, Wesley Sneijder pindah ke Galatasaray sebelum pindah ke Nice dan Al-Gharafa.
Pada Agustus silam pemain asal Belanda ini secara resmi mengucap selamat tinggal kepada sepak bola.
Kini, ia menekuni bisnis wine dan menjalankan sebuah akademi di Utrecht untuk melatih pemain muda.
18. Ricardo Quaresma
Usianya sudah 38 tahun tapi masih aktif main. Setelah merantau ke Turki, ia kini main di kampung halamannya bersama Vitoria Guimaraes.
19. Samuel Eto’o
Pindah dari Barcelona sebagai bagian dari transfer Zlatan Ibrahimovic, dan justru menjadi pahlwan Inter Milan menyabet tiga gelar sekaligus.
Samuel Eto’o menutup karier sepak bolanya pada 2019. Dia mendedikasikan diri untuk perkembangan sepak bola di tanah kelahirannya.
Ia juga berkolaborasi dengan ikon sepak bola Afrika lainnya seperti Didier Drogba. Kini, Samuel Eto’o adalah duta besar Qatar untuk Piala Dunia 2022.
20. Francesco Toldo
Hanya menjadi pelapis Julio Cesar dan tampil tiga kali di musim tersebut. Meski demikian, ia masih menjalin hubungan baik dengan klub dengan menjadi duta dan memimpin proyek Inter Forever dan Inter Campus.
21. Jose Mourinho
Kreator treble winners ini justru menjadi lawan Inter Milan mulai musim ini setelah ia ditunjuk sebagai allenatore AS Roma.
Setelah menuntaskan misi treble winners, Jose Mourinho angkat kaki dari Giuseppe Meazza dan mengarsiteki sejumlah klub papan atas Eropa, yaitu Real Madrid, Chelsea, Manchester United, serta Tottenham Hotspur.
Daftar Pemenang Ballon d'Or Sepanjang Masa: Lionel Messi Teratas
Klik link untuk baca https://t.co/6UGQr1zGXD— SKOR.id (@skorindonesia) November 29, 2021
Berita Liga Italia Lainnya
5 Tim Liga Italia dengan Keuntungan Modal Terbesar, Juventus Tertinggi
Juventus Terancam Degradasi dan Dicabut Gelar Serie A Italia