- Jerman Barat tampil sebagai juara Piala Eropa 1980 setelah mengalahkan Belgia.
- Italia sebagai tuan rumah dan memiliki skuad bertabur bintang gagal ke final.
- Ini kali pertama Piala Eropa mengetengahkan maskot resmi, Pinocchio.
SKOR.id - Piala Eropa 1980 digelar di Italia, tepatnya di empat kota Negeri Pizza yaitu Roma, Milan, Turin, dan Napoli.
Empat kota yang memang merefleksikan kekuatan dari sepak bola Italia. Pada masa itu pula, Italia dalam posisi sebagai primadona sepak bola dunia.
Dari posisi kiper hingga lini depan, Gli Azzurri memiliki sejumlah bintang dunia. Dari Dino Zoff di bawah mistar, Franco Baresi dan Gaetano Scirea di lini pertahanan atau Claudio Gentile.
Mereka juga memiliki gelandang seperti Marco Tardelli hingga Giancarlo Antognoni.
Di lini depan, skuad Italia juga bertabur bintang seperti Roberto Bettega atau Alessandro Altobelli. Namun, dengan semua deretan bintang tersebut, Italia hanya sampai semifinal.
Pada Piala Eropa 1980 ini, trek putarannya memang sederhana. Dari fase grup dilanjutkan langsung ke final karena pada saat ini, hanya ada delapan kontestan di putaran final yang dibagi menjadi dua grup.
Setiap juara grup ke final sedangkan runner-up grup bertemu memperebutkan peringkat ketiga di ajang ini.
Di Grup 1, Jerman Barat, Cekoslovakia, Belanda, dan Yunani. Sedangkan di Grup 2 terdiri dari Belgia, Italia, Inggris, Spanyol.
Ya, dalam Piala Eropa 1980 ini, kekuatan Jerman Barat menjadi tim yang sulit dibendung.
Der Panzer tidak terkalahkan sepanjang putaran final Piala Eropa edisi keenam dalam sejarah ajang paling bergengsi antar tim negara Eropa ini.
Dalam laga fase grup, mereka mengalahkan Cekoslovakia 1-0 melalui gol Karl Heinz Rummenigge, sedangkan pada pertandingan kedua, Jerman Barat mengalahkan Belanda, 3-2.
Pada laga tersebut, sosok Klaus Allofs menjadi bintangnya dengan mencetak hat-trick pada menit ke-20, 60, dan 65.
Sedangkan dua gol Belanda diciptakan Johnny Rep pada menit ke-79 melalui penalti dan satu gol lagi ditorehkan Willy van de Kerkhof.
Pada laga terakhir fase grup, Jerman Barat imbang 0-0 lawan Yunani. Hasil tersebut cukup membuat mereka lolos sebagai juara grup karena pada laga lainnya, Cekoslovakia hanya imbang 1-1 pula lawan Belanda.
Jermat Barat yang pada Piala Eropa sebelumnya (1976) hanya sebagai runner-up, tidak mengulangi lagi kegagalan tersebut.
Di bawah asuhan Jupp Derwall, Tim Panser memperlihatkan sebagai tim yang sangat kuat dalam aspek team work.
Pada masa itu pula, Jerman Barat masih bermain dengan pola 5-3-2 dengan perubahan dalam fase menyerang menjadi 3-5-2, mengandalkan dua bek sayap yaitu Manfred Kaltz dan Hans-Peter Briegel.
Berbeda dari Piala Eropa sebelumnya, tim Jerman Barat di Piala Eropa 1980 ini, nyaris bermain tanpa peran gelandang bertahan.
Inilah yang diperlihatkan Jupp Derwell dalam final yang digelar pada 22 Juni 1980. Tiga pemain di lini tengah merupakan pemain yang memiliki karakteristik menyerang dan kreatif.
Mereka adalah Bernd Schuster, Hansi Muller, dan Karl-Heinz Rummenigge. Tiga gelandang inilah yang mendukung duet Horst Hrubesch dan Klaus Allofs di lini depan.
Meski tanpa gelandang bertahan, kekuatan Jerman Barat tetap dengan ciri sosok sweeper di pertahanan.
Jika pada Piala Eropa 1976 peran tersebut ada kepada Franz Beckenbauer, untuk Piala Eropa 1980 ini, sosok Uli Stielike yang menjadi bintangnya.
Dia yang memimpin di depan kiper Harald Schumacher. Bersama dua bek tengah yaitu Bernard Dietz dan Karheinz Forster, pertahanan Jerman menjadi sulit ditembus.
Kekuatan ini pula yang berhasil meredam generasi emas timnas Belgia saat itu seperti Eric Gerets, Rene Vandereychen, atau Julien Cools.
Di final yang digelar di Stadion Olimpico, Jerman Barat sudah memimpin lewat gol Horst Hrubesch ketika laga baru memasuki menit ke-10.
Namun, Belgia asuhan Guy Thys menyamakan kedudukan melalui Rene Vandereycken melalui penalti menit ke-75.
Jelang laga berakhir, tepatnya menit ke-88, gol Horst Hrubesch memastikan kemenangan Jerman Barat menjadi 2-1, sekaligus tampil sebagai juara Piala Eropa 1980.
Maskot
Ini kali pertama Piala Eropa memiliki maskot. Untuk Piala Eropa 1980 ini, maskot diambil dari kisah terkenal yang berasal dari Italia, Pinocchio, boneka yang terbuat dari kayu dengan hidung yang panjang.
Di hidung Pinocchio memiliki warna bendera Italia, dengan topi bertuliskan Europa 80, dan tengah memegang bola. Hanya, maskot tersebut disayangkan tidak mengenakan baju alias telanjang.
Laga Menarik
Pertandingan antara Jerman Barat vs Belanda dalam fase grup menjadi pertandingan yang sangat menarik pada Piala Eropa 1980 ini. Ini merupakan duel dua tim dengan filosofi permainan yang berbeda.
Di bawah kepelatihan Jan Zwartkruis, Belanda memiliki bintang seperti
Di bawah kepelatihan Jan Zwartkruis, memiliki bintang seperti Arie Haan, Johnny Rep, Huub Stevens, atau kapten Ruud Kroll.
Pada laga tersebut, sosok Klaus Allofs menjadi bintangnya Jerman dengan mencetak hat-trick pada menit ke-20, 60, dan 65.
Sedangkan dua gol Belanda diciptakan Johnny Rep pada menit ke-79 melalui penalti dan satu gol lagi ditorehkan Willy van de Kerkhof.
Pemain Terbaik
Horst Hrubesch menjadi pemain yang menarik perhatian pada Piala Eropa 1980 ini. Bintang dengan postur tinggi besar, mampu memanfaatkannya dengan kemampuan duel udara.
Kekuatan tandukan Horst Hrubesch ini pula yang menjadi salah satu kunci sukses Jerman Barat meraih gelar Piala Eropa 2020.
Momen terbaik Horst Hrubesch di antaranya adalah laga final. Dua gol yang diciptakan pertama dari tembakan kaki kanan sedikit di dalam jantung pertahanan.
Sedangkan gol kedua, yang merupakan gol dramatis dan menjadi penentu kemenangan, diciptakan jelang dua menit pertandingan akan berakhir.
Ketika itu, Horst Hrubesch melompat menyambut tandukan tendangan sudut rekan setimnya, bola tandukan tersebut dengan kekuatan yang keras tidak dapat diantisipasi kiper timnas Belgia.
Statistik
Jumlah Peserta: 8
Juara: Jerman Barat
Runner-up: Belgia
Total Gol: 27
Top scorer: 3 Gol - Klaus Allofs (Jerman Barat)
Total Penonton: 345.463
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
HOKKAIDO CONSADOLE SAPPORO TANPA CHANATHIP DI @J_League_En
Chanathip Songkrasin harus rela absen lebih lama. Andalan timnas Thailand itu sudah absen berlaga sejak awal Mei lalu karena cedera lutut.
Selengkapnya: https://t.co/vZv0sjuky4 pic.twitter.com/l49WYvu9dA— SKOR.id (@skorindonesia) June 8, 2021
Berita Piala Eropa 2020 Lainnya:
Profil Tim Piala Eropa 2020 - Swedia: Tak Ada Zlatan, Duo Wonderkid Pun Jadi
Profil Tim Piala Eropa 2020 - Polandia: Tak Hanya Bertumpu di Robert Lewandowski