- Berdasarkan sejarah, proposal European Super League membuat UEFA kelimpungan.
- Beberapa kali UEFA mengubah format kompetisi antarklubnya setelah adanya proposal European Super League.
- Terbaru, UEFA akan mengubah format Liga Champions mulai musim 2024-2025.
SKOR.id - Wacana proyek European Super League rupanya kerap membuat UEFA mengubah format turnamen antarklubnya.
Wacana penyelenggaraan European Super League sejatinya sudah berlangsung sejak lama.
Pada 1998, proposal European Super League pernah diajukan oleh perusahaan asal Italia, Media Partners.
Akar permasalahannya bisa dibilang nyaris sama dengan yang terjadi saat ini, di mana klub-klub elite tak puas dengan penyelenggaraan Liga Champions.
Kala itu juga klub-klub yang mau ikut dalam Super League diiming-imingi guyuran dana yang besar.
Namun, rencana itu akhirnya gagal setelah UEFA sepakat mengubah format Liga Champions.
Kala itu, kontestan Liga Champions yang awalnya 24 diubah menjadi 32.
Wacana European Super League kemudian muncul lagi pada tahun 2009.
Kala itu pada 4 Juli 2009, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengkritik penyelenggaraan Liga Champions.
Perez menginginkan supaya klub-klub terbaik bisa jumpa dengan klub terbaik, bukan klub-klub kuda hitam.
"Kita harus menyetujui European Super League baru yang bisa menjamin yang terbaik selalu bertemu yang terbaik," kata Perez kala itu.
Namun, pada wacana kedua ini tak ada tindakan lebih lanjut dari Florentino Perez.
Kemudian pada 2016 muncul lagi wacana ini.
Kali ini giliran bos Relevent Sports Group, Stephen M. Ross, yang mencoba menginisiasi wacana Super League.
Sebagai informasi, Relevent Sports Group merupakan perusahaan yang mengelola turnamen pramusim International Champions Cup.
Stephen M. Ross mencoba untuk mengajukan ide ini kepada klub-klub Liga Inggris, tetapi lagi-lagi rencana ini tak terwujud.
Namun, pada tahun yang sama, UEFA juga. mendiskusikan kemungkinan untuk membuat kompetisi tertutup yang diisi oleh 16 klub terbaik dari negara dengan peringkat tertinggi.
16 klub tersebut rencananya akan dibagi menjadi 2 grup dengan 8 tim per grup. Setelah itu akan ada masing-masing empat klub dari tiap grup yang akan lolos ke babak perempat final.
Namun, rencana tersebut akhirnya ditolak dan sebagai gantinya UEFA mengubah struktur Liga Champions.
UEFA mengumumkan bahwa Inggris, Italia, Spanyol, dan Jerman akan mendapat jatah empat tim yang otomatis lolos ke Liga Champions mulai musim 2018 hingga 2021.
Artinya, tim yang otomatis lolos ke fase grup berubah dari 22 menjadi 26. Sementara 6 slot sisanya akan diberikan lewat jalur juara (4 tim) dan jalur non-juara (2 tim).
Kemudian yang terbaru adalah proposal Super League tahun 2021 ini.
12 klub elite sepakat untuk berpartisipasi dalam proyek Super League terbaru ini.
Dan lagi-lagi ambisi ini dipimpin oleh Florentino Perez.
12 klub tersebut antara lain Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, AC Milan, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Manchester United, Tottenham Hotspur.
Wacana proyek tersebut lagi-lagi mendapat penolakan dari UEFA.
Dan lagi-lagi UEFA mengubah format kompetisi antarklub mereka, terutama Liga Champions, sebagai bentuk respons terhadap proposal European Super League terbaru ini.
Presiden UEFA, Alexander Ceferin, mengumumkan bahwa Liga Champons akan berubah format lagi.
Rencananya perubahan tersebut akan terjadi pada musim 2024-2025.
Kontestan yang awalnya adalah 32 akan bertambah lagi menjadi 36.
Perubahan kali ini bisa dibilang lebih signifikan, dimana fase grup ditiadakan.
Sebagai gantinya, format baru ini akan membuat setiap kontestan akan memainkan 10 laga di tahap awal melawan 10 tim berbeda (lima kandang, lima tandang).
Delapan tim teratas di klasemen akan lolos ke babak 16 besar, sementara slot sisanya akan diperebutkan oleh posisi ke-9 sampai 24 yang akan menjalani playoff dengan sistem dua leg.
Sementara itu, fase gugur dari 16 besar sampai final masih akan berjalan dengan format yang lama, yaitu digelar dalam dua leg dan partai final digelar satu leg di lokasi netral.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita European Super League Lainnya:
Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Format Baru Liga Champions