- Lima klub Liga Inggris berhasil ke final Liga Europa dalam 10 musim terakhir.
- Sukses mereka ditandai dengan munculnya sejumlah pemain dengan peran luar biasa.
- Henrikh Mkhitaryan dan Olivier Giroud di antaranya yang pernah membawa klub asal Inggris juara.
SKOR.id - Walau levelnya di bawah Liga Champions namun Liga Europa tetaplah menjadi ajang yang sangat bergengsi dalam sepak bola Eropa.
Musim ini, sejumlah klub besar Eropa seperti Manchester United, Tottenham Hotspur, AC Milan, atau AS Roma, tampil di ajang kelas dua kompetisi antarklub Eropa.
Malam ini atau Jumat (12/3/2021) dini hari WIB, mereka akan bertarung dalam laga pertama 16 besar Liga Europa.
Dalam sejarah Liga Europa (Piala UEFA), Spanyol memang masih menguasai dalam jumlah perolehan gelar. Total, 12 gelar, namun enam gelar di antaranya diraih Sevilla.
Meski demikian, fakta bahwa 10 musim terakhir, klub-klub asal Inggris kerap muncul ke final. Total, ada lima klub asal Inggris berhasil ke fase akhir dari ajang ini.
Termasuk final yang mempertemukan dua klub asal Inggris, Chelsea vs Arsenal pada 2018-2019.
Bukan kebetulan pula, tampilnya klub asal Inggris (Liga Inggris) ke final karena peran pemain tertentu.
Sukses Manchester United pada 2016-2017 saat tampil sebagai juara Liga Europa di bawah asuhan Jose Mourinho, ditandai dengan peran gelandang asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan.
Termasuk Mkhitaryan, ada lima pemain sukses baik sebagai bagian dari tim maupun sebagai individu. Berikut lima pemain dengan peran mereka masing-masing di Liga Europa:
1. Henrikh Mkhitaryan (Manchester United, 2016-2017)
Gelandang asal Armenia ini ke Manchester United dari Borussia Dprtmund pada 2016-2017. Mkhitaryan datang ke Manchester United dengan membawa rapor 23 gol dan memberikan 32 assist dari 52 laga di semua ajang untuk Dortmund.
Mkhitaryan sempat mengalami kesulitan pada musim awalnya di Liga Inggris dengan hanya mencetak empat gol dan memberikan satu assist dari 24 laga.
Meski demikian, dalam ajang Liga Europa 2016-2017, Henrikh Mkhitaryan justru menjadi pemain kunci yang membuat Manchester United meraih gelar Liga Europa.
Dalam semusim tersebut, dia mencetak 6 gol dari 11 pertandingan. Deretan golnya tercipta ke gawang Zorya Lugansk dalam kemenangan 2-1 di laga terakhir fase grup.
Peran Mkhitaryan berlanjut di fase 32 besar, dalam laga kedua ketika golnya menjadi satu-satunya gol dalam laga yang berakhir 1-0 atas Saint Etienne.
Selanjutnya di fase 16 besar, Mkhitaryan mencetak gol tandang dalam laga yang berakhir imbang 1-1 di kandang Rostov. Sejakl itu, perannya menjadi sangat krusial.
Mkhitaryan, yang kini bermain di AS Roma, mencetak gol dalam dua laga perempat final lawan Anderlecht yang membuat Manchester United melangkah ke semifinal.
Setelah menyingkirkan Celta Vigo di semifinal, sosok Mkhitaryan kembali memberikan kontribusi di laga final lawan Ajax.
Pada laga 24 Mei 2017, dia mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0 Manchester United yang membuat Tim Setan Merah tampil sebagai juara.
2. Olivier Giroud (Chelsea, 2018-2019)
Nama Olivier Giroud kerap masuk dalam "kelompok" pemain yang tidak diperhitungkan, termasuk ketika dirinya bermain untuk Chelsea.
Di ajang Liga Inggris, Olivier Giroud kerap menedapatkan dirinya hanya duduk di bangku cadangan.
Olivier Giroud sulit bersaing dengan penyerang The Blues lainnya yaitu Alvaro Morata, Gonzalo Higuain, bahkan dengan Eden Hazard yang saat itu kerap diturunkan sebagai false 9.
Musim 2018-2019 ini menjadi periode yang sangat sulit dalam karier Olivier Giroud.
Pada musim itu, dia hanya mampu mencetak dua gol dan memberikan empat assist dari 27 pertandingan dan kebanyakan dilakoninya sebagai pemain cadangan.
Meski demikian, di ajang lainnya yaitu Liga Europa, rapornya justru menakjubkan. Olivier Giroud mencetak 11 gol dari 14 laga untuk Chelsea di ajang ini apda musim tersebut.
Dengan jumlah tersebut, dia mengakhiri musim itu sebagai pencetak gol terbanyak, plus memberikan dua gol dalam laga final menghadapi Arsenal, mantan klubnya.
Performa ini sekaligus membawa Chelsea tampil sebagai juara Liga Europa 2018-2019.
3. Diogo Jota (Wolverhampton, 2019-2020)
Musim 2019-2020 salah satu performa terbaik dari Diogo Jota. Bintang yang kini bermain di Liverpool tersebut juga tidak terlalu mengesankan di ajang Liga Inggris bersama Wolverhampton Wanderers di musim tersebut.
Dia hanya mencetak tujuh gol dan memberikan satu assist dari 34 laga Liga Inggris.
Meski demikian, Diogo Jota memperlihatkan kemampuannya yang terbaik di panggung lainnya yaitu Liga Europa.
Performa Jota di ajang ini dapat dilihat di dua laga yaitu lawan Besiktas di laga terakhir fase grup dan menghadapi Espanyol dalam fase 32 besar.
Lawan Besiktas, Diogo Jota mencetak hattrick dalam kemenangan 4-0. Yang menarik, dia kembali mencetak hat-trick pada laga selenjutnya lawan Espanyol.
4. Zoltan Gera (Fulham 2009-2010)
Zolta Gera dikenal sebagai pemain sayap dengan bakat mengagumkan. Faktor Zolta Gera pula salah satu kunci sukses Fulham pada 2009-2010, yang tampil mengejutkan pada musim itu dengan berhasil ke final Liga Europa.
Rapornya di ajang domestik, Liga Inggris, tidaklah mengesankan. Dia hanya mencetak dua gol dan memberikan tiga assist dalam 27 laga. Namun di ajang Liga Europa, Zoltan Gera menjadi bintangnya.
Dalam 14 laga Liga Europa musim itu, Zolta Gera mencetak enam gol dan memberikan empat assist dalam 14 pertandingan.
Termasuk dua gol ketika membawa Fulham mengalahkan Juventus, 4-1, di ajang Craven Cottage.
5. Mark Viduka (Middlesbrough, 2005-2006)
Middlesbrough pernah menyita perhatian ketika berhasil ke final Liga Europa 2005-2006. Ketika itu, Middlesbrough berada di bawah asuhan Steve McClaren.
Sukses The Boro ke final tiada lain karena peran salah satu pemain mereka, bintang asal Australia yaitu Mark Viduka.
Ya, Mark Viduka akan diingat sebagai salah satu pemain asal Australia yang sukses di Liga Inggris bersama bintang seperti Harry Kewell, Mark Schwarzer, dan Tim Cahill.
Dalam perjalanan Middlesbrough ke final Liga Europa, Mark Viduka mencatatkan peforma mengesankan.
Dia mencetak enam gol dan memberikan satu assist dalam sembilan pertandingan di ajang ini.
Hanya, memang, Middlesbrough tidak beruntung karena di final, mereka justru kalah telak oleh Sevilla, 4-0, yang tampil sebagai juara saat itu.
Namun, performa Mark Viduka tetap tercatat dalam sejarah klub Liga Inggris yang tampil di ajang Liga Europa.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Legenda Liverpool Sambut Positif Kembalinya Fabinho ke Posisi Aslinya https://t.co/svC1iT1pMd— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 11, 2021
Berita Bola Internasional Lainnya:
7 Bintang Dunia yang Berlaga di Meiji Yasuda J1 League Musim Ini
5 Catatan PSG vs Barcelona di Liga Champions: Dari Messi Hingga Mbappe