- Barcelona dan Paris Saint-Germain belakangan menciptakan rivalitas yang tajam dalam sepak bola Eropa.
- Kedua tim akan kembali bertemu dalam 16 besar pertama Liga Champions 2020-2021, Selasa atau Rabu (17/2/2021) dini hari WIB.
- Ada 5 laga klasik antara kedua tim di ajang Eropa, dimulai dari duel pertama pada 1995.
SKOR.id - Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) akan bertemu dalam laga pertama 16 besar Liga Champions 2020-2021, malam ini atau Rabu (17/2/2021) pukul 03.00 WIB.
Keduanya menjadi dua tim dengan rivalitas baru setelah serangkaian laga yang terjadi, khususnya kekalahan pahit nan dramatis yang dialami Paris Saint Germain dari Barcelona pada 2016-2017.
Persaingan keduanya juga diwarnai dengan sejumlah materi pemain bertabur bintang, khususnya PSG yang mencoba menjadi pesaing dalam sepak bola Eropa dengan cara mendatangkan sejumlah pemain bintang dunia.
Transfer Neymar ke Paris Saint-Germain dengan nilai rekor dunia juga semakin mengentalkan rivalitas kedua tim ini.
Perjalanan persaingan kedua tim kemudia disebut-sebut sebagai duel "modern klasik" karena tajamnya rivalitas tersebut terjadi di era modern ini.
Ya, dari dual 1995 hingga laga historis 1997 yang dikenal dengan La Remontada, persaingan kedua tim ini semakin lama semakin tajam.
Malam ini, keduanya akan bertemu lagi. Skor.id merankum lima momen yang membuat rivalitas keduanya terbentuk. Berikut ulasannya:
1 Maret 1995, Duel Pertama
Barcelona da Paris Saint-Germain memulai rivalitas mereka dalam duel 1 Maret 1995.
Ketika itu, dalam laga pertama perempat final Liga Champions, kali pertama persaingan atau pertemuan kedua tim dimulai.
Paris Saint-Germain merupakan tim kekuatan baru dari sepak bola Eropa yang berasal dari Paris, Prancis.
Ini seperti duel antara David vs Goliath, jika melihat status Barcelona saat itu telah meraih gelar Liga (Piala) Champions pada 1991-1992 dan mereka juga runner-up pada 1993-1994.
Dalam pertandingan yang disaksikan 115.000 penonton di Stadion Camp Nou, Paris Saint-Germain kesulitan dalam memberikan perlawanan kepada tim Barcelona yang ketika itu juga masih di bawah asuhan Johan Cruyff.
Barcelona saat itu memiliki bintang seperti Josep Guardiola dan Ronald Koeman, pelatih Barcelona saat ini. Barcelona unggul lebih dulu melalui Igor Korneyev pada menit ke-48.
Namun, sebuah gol Paris Saint-Germain yang diciptakan George Weah pada menit ke-54, membuat laga berakhir imbang 1-1.
Dua pekan kemudian, Paris Saint-Germain justru membuat kejutan dengan menang 2-1 pada pertemuan kedua.
Gol kemenangan PSG saat itu diciptakan Vincent "Titi" Guerin, yang melepaskan tembakan dari jarak 25 meter pada menit ke-83.
14 Mei 1997, Barca Juara Piala Winners
Paris Saint-Germain dan Barcelona kemudian bertemu lagi, kali ini di Rotterdam (Belanda) dalam ajang final Piala Winners.
Ketika itu, Piala Winners merupakan ajang bergengsi nomor dua setelah Liga (Piala) Champions.
PSG tampil di laga ini hingga ke final dengan membawa status mereka sebagai juara bertahan setelah meraih gelar ini pada 1995-1996.
Namun, harapan mereka untuk meraih gelar ini secara beruntun kandas di tangan Barcelona.
Barcelona menang melalui penalti bintang mereka asal Brasil, Ronaldo Nazario, yang ketika itu masih berusia 20 tahun.
Penalti menit ke-37 tersebut sudah cukup untuk membawa Barca menang.
Pada pertandingan tersebut, PSG memiliki peluang lewat Leonardo (kini direktur olahraga PSG), namun Leonardo yang juga asal Brasil gagal memanfaatkan gol yang bisa membuat kedudukan imbang tersebut.
PSG kalah 0-1 dan itu menjadi penampilan terakhir mereka di final dalam ajang Eropa, selanjutnya mereka menunggu hingga 23 tahun untuk kembali ke final.
Tepatnya pada final Liga Champions musim lalu, tapi kemudian kalah dari Bayern Munchen.
10 April 2013, Gol Pedro
Paris Saint-Germain sudah berada di bawah kepemilikan Qatar Sports Investment yang kemudian menempatkan trofi atau gelar Liga Champions menjadi yang utama.
Laga lawan Barcelona pada 10 April 2013 merupakan pertandingan di tahun ketiga klub ini bersama pemilik baru, bilioner Nasser Al-Khelaifi.
Mereka telah mendatangkan sejumlah bintang seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva.
Perjalanan PSG meraih gelar pada musim ini mempertemukan mereka dengan Barcelona di perempat final. PSG tiba di Camp Nou dengan target harus mencetak gol setelah imbang 2-2 di laga pertama di kandang mereka.
???? Pedro vs PSG ????
???? (10/4/2013)
???? #UCL 12/13 | Cuartos de final | Vuelta
???? Camp Nou#FCBPSG pic.twitter.com/cwCNAXrY9f— OnlyBarçaTv (@OnlyBarcaTv) March 7, 2017
Dalam pertandingan ini, PSG asuhan Carlo Ancelotti memperlihatkan performa terbaik mereka lawan Barcelona.
Lionel Messi yang masuk sebagai pemain cadangan dalam pertandingan ini memberikan umpan kepada Pedro Rodriguez yang memaksa kedudukan 1-1.
Dengan hasil tersebut, PSG pun tereleminasi sedangkan Barcelona lolos karena gol tandang yang mereka ciptakan pada pertandingan pertama lalu.
21 April 2015, Neymar Show
Ini merupakan laga kedua perempat final 2014-2015 yang terjadi pada 21 April 2015. Barcelona menjamu Paris Saint-Germain dengan keunggulan 3-1 pada pertemuan pertama.
Laga ini hanya memperlihatkan kemampuan Neymar, penyerang Barcelona saat itu, dalam teknik individunya.
Neymar menjadi aktor kemenangan 2-0 Barcelona pada laga kedua perempat final ini yang digelar di Stadion Camp Nou.
Neymar membuka keunggulan Barcelona pada menit ke-14 lewat sebuah aksi individu mengesankan.
Setelah menerima umpan terobosan dari Andres Iniesta, Neymar menggiring bola di kakinya, menggocek kiper PSG saat itu, Salvatore Sirigo, hingga kemudian mencetak gol.
Neymar kembali mencetak gol di laga ini pada menit ke-34, menanduk umpan silang bek kanan Barcelona, Dani Alves.
Setelah pertandingan, Neymar mengatakan, "Tidak ada yang personal," kata Neymar terkait aksi invididunya itu. Namun, diyakini, dari sanalah kemudian PSG mulai jatuh hati kepada bintang asal Brasil ini.
8 Maret 2017, La Remontada
Ini adalah laga yang tentu saja akan selalu diingat dalam persaingan atau duel kedua tim. Antara 2013 dan 2016, Paris Saint-Germain selalu gagal di perempat final, dua di antaranya menghadapi Barcelona.
Pada laga 16 besar Liga Champions 2016-2017, PSG asuhan Unai Emery menghadapi Barcelona.
On this day in 2017, PSG bottled a 4-0 lead to Barcelona. ????
⏰ 90+5 minutes
❗️ 5-5 on aggregate
???? Barcelona need 1 goal
???? Sergi Roberto creates history. pic.twitter.com/vGxnF8CTdk— live football live & daily news (@LiveF0T) March 9, 2020
Pada pertandingan pertama, PSG seperti telah menggenggam tiket perempat final setelah menang 4-0 di pertemuan pertama di Paris.
Meski demikian, di laga kedua di Camp Nou, pertandingan berakhir dengan laga kejutan dan dramatis.
Barcelona asuhan Luis Enrique justru mampu menyingkirkan Paris Saint Germain, sebuah gol kunci ketika laga akan berakhir membuat Barca menang 6-1 di laga tersebut.
Ketika laga baru berjalan tiga menit, Luis Suarez sudah membawa Barcelona unggul 1-0. Menit ke-40, peain belakang PSG, Layvin Kurzawa, membuat Barca unggul 2-0 di babak pertama.
Pada babak kedua Lionel Messi mencetak gol dari titik penalti. Lalu, dua gol Neymar, pertama dari tendangan bebas, dan satu dari penalti membuat kedudukan 5-1 setelah PSG sempat mencetak gol lewat Edinson Cavani.
Barcelona butuh satu gol lagi dengan agregat (5-5) dan akhirnya Sergi Roberto berhasil mencetak gol pada menit ke-90+5 memanfaatkan assist Neymar.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gelandang PSG: Beberapa Orang Masih Sakit Hati dengan Kekalahan 1-6 dari Barcelona https://t.co/MsRypRWFvU— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 16, 2021
Berita Barcelona Lainnya:
Prediksi Barcelona vs PSG: Memori Kelam di Camp Nou untuk Les Parisiens