- Suning Group dilaporkan menolak tawaran senilai 750 juta euro untuk mengakuisisi Inter Milan.
- Inter Milan saat ini sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi.
- Ada beberapa lembaga investasi yang tertarik untuk membeli saham mayoritas Inter Milan.
SKOR.id - Pemilik saham terbesar Inter Milan saat ini, yaitu Suning Group, dikabarkan menolak tawaran fantastis untuk menjual saham mayoritas.
Inter Milan dalam beberapa hari belakangan tengah dikabarkan mengalami kesulitan finansial akibat pandemi virus Corona.
Krisis itu membuat Inter Milan kesulitan untuk membayar hutang ke klub lain, serta membayar gaji pemain.
Melihat kondisi ini, Suning Group, selaku pemilik saham terbesar Inter, sempat dikabarkan ingin menjual sahamnya.
Sejumlah media di Italia menyebutkan bahwa saham Inter Milan ditawar oleh lembaga investasi asal Inggris, BC Partners.
BC Partners memberikan penawaran untuk membeli saham mayoritas Inter Milan senilai 750 juta euro atau setara dengan Rp12 Triliun.
Bahkan, BC Partners juga menawarkan ekstra 200 juta euro untuk melunasi hutang jangka pendek.
Meski kondisi ekonomi klub sedang memburuk, Suning Group dikabarkan menolak mentah-mentah penawaran BC Partners.
Keluarga Zhang, sang pemilik Suning, dilaporkan hanya akan menjual saham minoritas Inter Milan.
Selain BC Partners, ada beberapa lembaga keuanga dan investor yang juga tertarik untuk mengakuisisi Inter Milan.
Ares, Fortress, Equt, serta Arctors adalah beberapa lembaga investasi yang dikabarkan jadi pesaing BC Parteners untuk membeli saham Inter.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Warga Inggris Dilarang Masuk Jerman, Laga RB Leipzig vs Liverpool Terancam https://t.co/CAU7gd44Wr— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 5, 2021
Berita Inter Milan Lainnya:
Inter Milan Kalah, Antonio Conte Kritik Alexis Sanchez
Antonio Cassano: Christan Eriksen Bakal Jadi Andrea Pirlo Versi Inter Milan