- Kick-off Liga Malaysia 2021 mundur dan klub-klubnya kehilangan dana sampai Rp66 miliar.
- Liga Malaysia 2021 seharusnya mulai akhir Februari tahun ini, tetapi mundur jadi awal Maret.
- Naiknya kasus Covid-19 di Negeri Jiran, Liga Malaysia 2021 ikut terdampak untuk kick-off-nya.
SKOR.id - Semua klub M-League atau Liga Malaysia 2021 kehilangan dana hingga 19 juta ringgit Malaysia atau Rp66 miliar sebulan.
Semua itu terjadi karena efek mundurnya kick-off Liga Malaysia baik level Liga Super Malaysia maupun Liga Premier Malaysia musim 2021.
Sebagai kekuatan yang akan berjuang untuk menyelamatkan industri sepak bola lokal, klub Liga Malaysia menghadapi situasi suram.
Semua klub harus kehilangan uang dalam jumlah besar setiap bulan efek mundurnya kick-off kompetisi.
Dengan dimulainya musim baru Liga Malaysia 2021 yang ditunda hingga 5 Maret tahun ini dari 26 Februari karena Covid-19, klub wajib bersiap untuk kerugian finansial.
Karena, semua aktivitas mereka bisa berakhir dalam ketidakpastian.
Pendapatan tim dari gate collection, merchandising, dan sponsorship diperkirakan akan terpengaruh buruk.
CEO operator Liga Malaysia, Malaysian Football League (MFL) Datuk Ab Ghani Hassan memperkirakan total pendapatan untuk 24 tim M-League akan mencapai 18-19 juta ringit Malaysia setiap bulan.
"Ini (M-League) adalah industri besar, tahun lalu ada banyak kerugian. Tetapi tahun ini dengan kontrak yang ditandatangani, jika ditunda sebulan, uang itu hilang," ujar Ghani.
Selain penundaan musim baru, MFL juga mengumumkan pembatalan Piala FA Malaysia untuk tahun kedua berturut-turut.
Dengan kompetisi yang lebih sedikit, itu akan mempengaruhi pertumbuhan M-League. Diakui Ghani, hal tersebut bisa berdampak negatif bagi sepak bola domestik Negeri Jiran.
"Itu adalah keputusan yang berat tetapi kami harus mengorbankan (Piala FA Malaysia) jika kami ingin menyelesaikan semua 22 pertandingan liga," ujar Ghani.
"Kami tidak ingin dipaksa untuk 'setengah' pertandingan seperti yang kami lakukan musim lalu," tuturnya.
Datuk Ab Ghani Hassan juga membantah pembicaraan bahwa Piala FA Malaysia 2021 dibatalkan karena kurangnya sponsor.
Perusahaan e-commerce yang berbasis di Singapura, Shopee, menjadi sponsor utama Piala FA Malaysia sejak 2018.
"Awalnya, Piala FA Malaysia dijadwalkan digelar, tetapi saat kami memindahkan kick-off Liga Malaysia 2021 ke 5 Maret, itu memaksa kami membuat keputusan ini (pembatalan)," tutur Datuk Ab Ghani Hassan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Tinggalkan PSM, Giancarlo Rodrigues Tampil Trengginas di Liga Bangladesh https://t.co/eOFnGVInqH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 29, 2021
Berita Liga Malaysia Lainnya:
Kata Makan Konate setelah Dipersatukan dengan David da Silva di Klub Liga Malaysia
Liga Malaysia Dibanjiri Arsitek Asing, Pelatih Lokalnya Ungkap Ketidakadilan